Cargill Menyerahkan Premium Senilai Rp 2,5 Miliar Kepada Tujuh Koperasi di Kalimantan untuk Minyak Sawit Bersertifikasi RSPO

Oleh : Herry Barus | Jumat, 09 April 2021 - 17:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Ketapang–Sebanyak hampir Rp 2,5 miliar (sekitar USD 165 ribu) premi Roundtable Sustainability  Palm  Oil  (RSPO)  diberikan  oleh  anak  Perusahaan  Cargill  yaitu PT  Harapan  Sawit Lestari (HSL), PT Indo Sawit Kekal (ISL) dan PT Ayu Sawit Lestari (ASL) kepada tujuh koperasi di wilayah Kabupaten Ketapang. Penyerahan premi RSPO secara simbolik dilaksanakan pada Kamis, 8  April  2021  yang  bertempat  di  Hotel  Aston,  Kabupaten  Ketapang,  Kalimantan  Barat. 

Ketujuh koperasi tersebut adalah KUD Bakti Mandiri Cemerlang, KUD Sepakat Mekar, KUD Beringin Jaya Lestari, Koperasi Sepakat Sejahtera Lestari, Koperasi Harapan Lestari Mandiri, Koperasi Barokah Mitra  Mandiri  dan  Koperasi  Mitra  Lestari,  yang  mewakili    4,000+  pekebun  plasma di  Ketapang, Kalimantan Barat.

Acara penyerahan premi RSPO ini dihadiri oleh BapakWakilBupati Ketapang, H.M. Farhan SE., M.Si.beserta jajarannya, Bapak Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ketapang, M. Febriadi,  S.Sos.,  M.Si.,  dan  Presiden  Direktur  Unit  Bisnis  Cargill  Tropical  Palm  di  Kalimantan, Anthony Yeow, serta para Ketua Koperasi mitra.

Penyerahan  premi  RSPO  merupakan  bagian  dari  komitmen  Cargill  untuk  membantu  pekebun plasma  berkembang.  Cargill  senantiasa  mendukung  kemajuan  para  pekebun  plasma  dalam mengadopsi praktik pertanian yang aman, bertanggung jawab serta berkelanjutan, melalui sertifikasi dan premi Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO). Jumlah  premi  RSPO  yang  diterima  oleh  tujuh  koperasi  mitra  pada  tahun  fiskal  Cargill  ini,  yang berakhir 31 Mei, secara total meningkat 17% melebihi premi yang diterima tahun sebelumnya senilai 2,1 Miliar Rupiah.

Para pekebun plasma ini secara kolektif mengelola lebih dari 7,800 hektar sawit di bawah binaan Cargill di Ketapang Kalimantan Barat.“Kerjasama dengan Cargill yang telah terjalin baik selama ini membuahkan hasil yang positif untuk keberlanjutan  koperasi  dan  anggota  kami.  Praktik  perkebunan  sawit  berkelanjutan  dari  Cargill membantu para pekebun plasma anggota koperasi mitra untuk lebih memahami sistem persyaratan sawit global. Melalui praktik pertanian terbaik dan berkelanjutan, hal ini dapat membawa hasil positif, yang tercermin dalam pemberian premi untuk produk bersertifikat RSPO,” papar Robertus Herman, Ketua Umum KUD Sepakat Mekar, Desa Air Upas.

Anthony Yeow, Presiden Direktur Unit Bisnis Cargill Tropical Palm di Kalimantan mengatakan, “Kami mengucapkan  selamat  kepada  para  mitra  pekebun  plasma  kami  yang  menerima  premi  dari penjualan produk bersertifikat RSPO. Hal ini selaras dengan komitmen Cargill terhadap rantai pasok minyak  sawit  yang  transparan,  dapat  ditelusuri,  dan  berkelanjutan,  serta  mendukung  pekebun plasma menjadi pebisnis yang sukses, juga guna meningkatkan mata pencaharian merekamelalui produksi sawit yang bertanggung jawab.”

Sebelumnya di bulan February 2021, Unit Bisnis Cargill Tropical Palm di wilayah Kalimantan telah melakukanpemberian Premi RSPO dengan total Rp 1.7 milliar (sekitar USD 112 ribu) kepada 3,300 pekebun  plasmadengan  luasan-lahan  6,800+  hektar.  Total  RSPO  Premium  yang  diserahkan  di tahun fiskal ini telah mencapai hampir Rp 4,2 milliar (sekitar USD 278 ribu) atau  tiga kali lipat jumlah tahun lalu dan menguntungkan lebih dari 7,300 pekebun plasma.

“Cargill telah bermitra dengan lebih dari 20.000 pekebun kelapa sawit di Indonesia selama lebih dari dua  dekade,  dan  kami  akan  terus  bermitra  dengan  lebih  banyak  pekebun  sawit  di  tahun-tahun mendatang  dengan  terus  memberikan  pendampingan  bagi  para  pekebun  plasma  dan swadaya untuk melakukan praktik pertanian yang aman, bertanggung jawab dan berkelanjutan,” sambung Yeow.Perkebunan kelapa sawit Cargill di Sumatera Selatan termasuk salah satu penerima sertifikat RSPO pertama di dunia, dan diikuti oleh anak perusahaan Cargill lainnya di Kalimantan Barat.