Gawat! Krisis Pendanaan Asing, Nasib Lembaga Kemanusiaan?

Oleh : Wiyanto | Kamis, 08 April 2021 - 22:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Jaringan Organisasi Kemasyarakatan atau Lembaga Swadaya Masyarakat (ORMAS atau LSM) membentuk Aliansi Pembangunan - Kemanusiaan Indonesia (APKI) karena panggilan kemanusiaan untuk bergerak dan bekerja sama secara strategis guna melengkapi dan memperluas respon pemerintah terhadap dampak pandemi, bencana, dan krisis-krisis lain yang menimpa, terutama, komunitas-komunitas yang rentan dan terpinggirkan.

“Kami, ORMAS atau LSM memutuskan untuk secara lebih terorganisasi bersama-sama bersuara di ruang publik, dan berperan aktif menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi krisis” Kata Rahmawati Husein mewakili para deklarator.

Sebagai salah satu pilar demokrasi, ORMAS atau LSM sudah dan akan meningkatkan sumbangsihnya berupa tenaga dan kompetensi, jaringan kerja, nilai luhur dan kedekatan mereka dengan masyarakat.

M Ali Yusuf dari Humanitarian Forum Indonesia (HFI) menjelaskan ORMAS atau LSM menghargai narasi pemerintah tentang PentaHelix dan manajemen kolaboratif, tetapi itu saja tidak cukup.

AP-KI merupakan wujud keprihatinan atas respon pemerintah, termasuk kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada kelompok rentan, kesenjangan dalam pelaksanaan, dan kurangnya keselarasan antar sektor dan antara pusat dan daerah.

"Maka AP-KI akan mengupayakan perubahan struktur kekuatan dan sumber dana pembangunan dan kemanusiaan, pelibatan pada ranah kebijakan dan advokasi, penguatan pengorganisasian OMS/LSM termasuk koordinasi lokal berbasis kewilayahan, dan penggerakan Lumbung Dana.

Hamid Abidin dari Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) mengatakan lebih dari separuh sejawat OMS atau LSM di Indonesia tengah mengalami krisis eksistensial yang genting.

"Situasi ini timbul karena krisis pendanaan akibat terhentinya program kerjasama internasional dan keterbatasan pendanaan alternatif," katanya.