Dirayu Menperin Agus, Sojitz 'Ngiler' Bangun Pabrik di Kawasan Industri Bintuni, Papua Barat

Oleh : Ridwan | Jumat, 12 Maret 2021 - 14:45 WIB

INDUSTRY co.id - Jakarta - Dalam lawatan kunjungan kerjanya ke Jepang, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan perusahaan industri petrokimia, Sojitz Corporation.

"Mereka tertarik investasi di bidang petrokimia di proyek Bintuni, Papua Barat yang berbasis gas karena deposit gas sangat besar sekali sekitar 8 tera," kata Menperin Agus di Jakarta, Jumat (12/3/2021).

"Infrastruktur dan sebagainya akan disiapkan pemerintah dan Bintuni menjadi Proyek Strategis Nasional dengan berbagai insentif, perluasan 2.000 hektar. Begitu infrastruktur selesai akan cepat sekali banyak investor masuk karena deposit gas yang sangat banyak," tambahnya.

Proyek Teluk Bintuni sendiri, akan menjadi kawasan industri yang berbasis petrokimia terbesar dengan luas sekitar 2.000 Hektare. 

"Sojitz sangat tertarik untuk berinvestasi di sana, dan kami akan membahasnya lebih lanjut pada kunjungan selanjutnya di bulan Mei mendatang," terangnya.

Selain itu, Menperin juga bertemu dengan Minister of Economy, Trade, and Industry (METI) Jepang, Kajiyama Hiroshi. 

Pada pertemuan tersebut, Menperin dan Menteri METI membahas berkaitan hubungan diplomatik kedua negara, khususnya dalam hal program kerjasama New MIDEC di bawah kerangka kerjasama bilateral IJEPA. Menteri METI mengapresiasi UU Cipta Kerja dan kebijakan relaksasi PPnBM

"Di samping itu, kami juga mempergunakan kesempatan tersebut untuk meminta pemerintah Jepang agar dapat mendorong kepada perusahaan-perusahan Jepang agar mereka bisa melihat Indonesia sebagai negara tujuan invetasi yang sangat baik," jelasnya. 

Menperin juga melakukan pertemuan dengan Minister of State of Economic and Fiscal Policy, Nishimura Yasutoshi. Keduanya merupakan sahabat lama sebelum bertugas sebagai menteri dinegara masing-masing.

Menteri Nishimura bertanggung jawab pada beberapa sektor, di antaranya penanganan Covid-19, revitalisasi ekonomi, reformasi social security, serta Trans-Pacific Partnership (TPP).