Dahsyat! Barata Indonesia Kembangkan Teknologi Kincir Air Hemat Energi Berbahan Lokal

Oleh : Nata Kesuma | Sabtu, 06 Maret 2021 - 18:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Barata Indonesia (Persero) terus berperan aktif dalam perkembangan Industri Manufaktur Nasional. Terbaru, Barata Indonesia mengembangkan Teknologi Kincir Air Hemat Energi dari bahan lokal.

Rencananya Kincir Air tersebut akan digunakan untuk mendukung program Budidaya Perikanan Nasional, terutama Budidaya Udang.

Inovasi ini merupakan buah inisiasi dan kolaborasi badan riset lintas instansi yakni Kemenko Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) , Poltek KP Sidoarjo juga tim Barata Indonesia.

Kerjasama tersebut ditandai dengan Penandatanganan nota kesepahaman Kincir Air Tambak pada Pameran nasional Bangga Buatan Indonesia di The Mandalika Lombok.

Menurut Direkur Keuangan Dan SDM , Rahman Sadikin, langkah kerjasama tersebut merupakan respon Perseroan terhadap tantangan bisnis ditengah pemulihan ekonomi nasional secara adaptif melalui pengembangan bisnis kincir air.

"Kincir air yang ada dipasaran harganya relatif mahal dan biaya operasional dan perawatannya pun besar. Merespon hal ini Barata sebagai BUMN Manufaktur berkolaborasi membuat inovasi teknologi kincir air hemat energi dari 100% bahan lokal," ujar Rahman melalui keterangan yang diterima redaksi INDUSTRY.co.id pada Sabtu (6/3/2021).

Lebih lanjut, Kincir air merupakan salah satu sarana budidaya perikanan yang memiliki peran sangat penting dalam menciptakan kondisi agar terjadi keseimbangan ekosistem perairan tambak.

Kincir air memiliki fungsi sebagai penyuplai oksigen perairan tambak dan membantu dalam proses pemupukan dan pencampuran karakteristik air tambak lapisan atas dan bawah.

Pengoperasian kincir air juga membantu dalam membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dasar tambak sehingga menstabilkan kualitas air.

Disisi lain, pihak Kemenko Marves disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Dr. Ir. Safri Burhanuddin,DEA, mengapresiasi dan turut bangga dengan langkah inovasi buatan anak negeri ini bahwa produk kincir air tambak merupakan kolaborasi yg luar biasa dan nyata antara Perguruan Tinggi Vokasi dengan Industri.

"Sehingga ke depan kebutuhan sarana prasarana untuk peningkatan ekspor udang ini dapat di penuhi dari hasil inovasi dalam negeri dan menjadi produk kebanggaan Nasional," jelasnya.

Berdasarkan program Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) rencananya kebutuhan kincir air hingga tahun 2024 yakni sebesar 1,5 juta unit. Hal ini dilakukan guna mendukung peningkatan budidaya udang lokal untuk ekspor hingga 250%.

Barata sebagai BUMN Manufaktur berkomitmen dalam meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di semua proyek-proyek strategis nasional juga produk manufaktur yang dihasilkan.

“Inovasi Teknologi Kincir Air ini merupakan kontribusi nyata Barata dalam peningkatan ekspor udang yang kualitasnya tidak kalah dari impor,” tambah Rahman Sadikin.