Wow, Dahsyat! Produk Bucket Buatan SMK Warga Surakarta Ini Tak Kalah dengan Produk Impor Asal China dan Jepang

Oleh : Candra Mata | Rabu, 03 Februari 2021 - 17:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Hasil karya produksi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia tidak boleh lagi dipandang sebelah mata. Produk SMK tak kalah saing dnegan berbagai produk dari mancanegara.

Salahs satunya dibuktikan oleh SMK Warga Surakarta yang telah berhasil memproduksi Bucket, sejenis alat berat berukuran besar yang biasa dipakai pertambangan (escavator). Umumnya produk Bucket diimpor dari Cina dan Jepang.

Saat ini, SMK tersebut mampu menghasilkan produk Bucket hingga 500 pieces dengan kisaran harga Rp1 juta.

Bucket yang dibuat atas kerja sama antara SMK Warga Surakarta ini juga telah laris manis dibeli oleh salah satu perusahaan pertambangan PT BUMA sebanyak 180 pieces. 

Bila dibandingkan produk dari luar negeri yang hanya memiliki masa pakai 480 jam, keunggulan produk ini yaitu memiliki masa pakai lebih lama yaitu 550 jam.

“Jadi, teaching factory ini memiliki research and development (R & D) yang dikembangkan bersama Akademi Teknologi Warga, UNS, dan PT BUMA yang bagus karena menghasilkan produk yang lebih unggul dibandingkan buatan luar negeri,” tegas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto dalam keterangannya dilansir redaksi Industry.co.id pada Rabu (3/2/2021).

Selain produk SMK Warga, produksi pakaian jadi asal SMKN 4, Surakarta juga tak kalah hebatnya.

Baju-baju produk SMK ini bisa diproduksi secara massal dan dipasarkan hingga ke luar negeri. 

“Tentunya ini juga bisa melibatkan siswa jurusan lainnya untuk membuat perencanaan, desain, teknologi informasi, marketing, akunting, dan sebagainya,” tuturnya.

Sementara itu, Guru Jurusan Tata Busana SMKN 1 Klego, Boyolali, Jawa Tengah, Sofa Marwati mengaku kagum dengan kesediaan Dirjen Diksi terlibat dalam pergelaran busana. 

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi dorongan bagi semua orang untuk ikut mendukung kemajuan mutu dan produk hasil SMK vokasi.

“Ini sebuah kehormatan dan penambah semangat bagi kami dan anak-anak,” ungkapnya.

Ditambahkan Kepala SMKN 4 Surakarta, Wening Sukmawati, produk yang dihasilkan tersebut merupakan hasil kerja sama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) khususnya jurusan Tata Busana SMK di Jawa Tengah.

“Ini adalah gelar karya anak-anak Tata Busana se-Jawa Tengah di SMKN 4 Solo yang merupakan sekolah Center of Excellence (COE) Tata Busana yang harus kami dukung. Kami juga segera ada peluncuran untuk COE jurusan Tata Kulit dan Rambut,” ujar Wening Sukmawati.

Ke depan, SMK juga akan mendapatkan pendampingan dari perguruan tinggi vokasi untuk mengawasi berjalannya teaching factory dengan baik. 

“Kami juga akan membuat kebijakan bahwa semua politenik dan SMK harus memakai batik buatan SMK pada hari tertentu,” tutupnya.