Berkah Imlek Hujani Pemain Batubara, Permintaan Batubara Naik, Ini Sejumlah Emiten Yang Akan Diuntungkan...

Oleh : kormen barus | Senin, 01 Februari 2021 - 15:16 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Permintaan batubara diproyeksi akan meningkat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Dalam laporannya, Kamis (28/1), lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyebut, impor batubara termal China kemungkinan akan tetap kuat karena permintaan yang tinggi, pemanfaatan  (utilitas) yang tinggi di tingkat pemasok domestik, dan harga batubara lokal yang sangat tinggi.

Fitch mengatakan, penambang batubara Indonesia berpotensi diuntungkan karena Indonesia merupakan pengekspor batubara termal terbesar ke China. Peluang ini juga terjadi di tengah ketegangan politik China dengan pemasok batubara thermal terbesar kedua, yakni Australia.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah mengamini, dengan naiknya permintaan batubara menjelang Imlek akan menguntungkan emiten yang berorientasi ekspor. Namun, harus diingat juga, dengan melihat keadaan saat ini, kenaikan permintaan batubara tidak akan signifikan seperti beberapa tahun yang lalu.

Hal ini karena Negeri Panda tersebut juga masih dalam proses pemulihan ekonomi. ”Jadi permintaannya akan cenderung naik, namun tidak sesignifikan beberapa tahun lalu,” terang Maryoki seperti yang dikutip Industry.co.id dari Kontan.co.id, Jumat (29/1).

Salah satu emiten yang diuntungkan dengan momentum Imlek adalah PT Adaro Energy Tbk. Maryoki menyebut, jika melihat struktur pendapatan per kuartal ketiga emiten dengan kode saham ADRO tersebut, sebesar 11% (US$ 220,47 juta) merupakan pendapatan ekspor ke China.

Selain itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga akan kecipratan berkah kenaikan permintaan dari China. Per September 2020, sekitar 19% pendapatan ITMG berasal dari ekspor batubara ke China.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery menilai, selain ADRO dan ITMG, PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga akan diuntungkan dengan momentum Imlek karena emiten ini memiliki pasar ekspor ke China. Mengutip laporan keuangan per kuartal ketiga, HRUM membukukan US$ 76,52 juta dari hasil ekspor ke Asia Timur (China dan Korea Selatan), atau mencerminkan 56,21% dari total pendapatan. KONTAN.CO.ID