Kasus Capai 900 Ribuan, DPR Cantik Ini Desak Kemenristek Tiru Korsel: Sistem Tracing Mereka Baik, Warga Dapat Mengetahui History Kunjungan dan Area Rawan Covid-19

Oleh : Candra Mata | Senin, 18 Januari 2021 - 17:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Jumlah masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19 terus menampakkan tren kenaikan setiap harinya. Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti berharap ada inovasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN) untuk pelacakan (tracing) lalu lintas manusia sebagai tindakan preventif mengatasi pandemi Covid-19.

“Misalnya di Korea Selatan, mereka melakukan tracing dengan sistem yang baik. Masyarakat dapat mengetahui history kunjungan masing-masing, sehingga dapat menghindari area yang sekiranya belum aman,” sebut Dyah Roro saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan Menteri Ristek/ Kepala BRIN, Kepala LBM Eijkman, serta Kepala LPNK di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (18/1/2021).
 
Politisi Fraksi Partai Golkar itu berharap pemerintah dapat terus mengedepankan inovasi untuk mengatasi pandemi ini.

Selain itu, Dyah Roro turut mengapresiasi program pengembangan-pengembangan inovasi yang diinisiasi lembaga dalam negeri, seperti vaksin merah-putih dari LBM Eijkman. 

“Keberadaan vaksin dari dalam negeri sangat penting, jangan sampai kita hanya bergantung pada impor saja. Namun yang perlu dipastikan keberadaan vaksin merah-putih nanti harus dikomunikasikan ke masyarakat dengan transparan. Masyarakat juga perlu tahu, misalnya apa beda antara vaksin impor dengan vaksin pengembangan dalam negeri ini?” terang Dyah Roro. 

Dyah Roro meminta agar semua pihak, jajaran Menristek dan badan lainnya untuk dapat menangani masalah covid-19 ini dengan serius.

"Kita harus tangani dengan serius, sebab kalau dilihat saat ini sudah mengalami fase second wave. Di mana saat ini total kasus di Indonesia saja sudah hampir 900 ribuan,” pungkas Dyah Roro.