Kembali Bergairah! Menperin Sebut Tiga Sektor Industri Manufaktur Ini Bakal Tumbuh Ciamik

Oleh : Candra Mata | Rabu, 06 Januari 2021 - 12:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Peridusterian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) mengungkapkan rasa optimistisnya ditahun 2021 ini aktivitas industri dan tren investasi industri di tanah air akan semakin membaik.

Hal tersebut lantaran capaian gemilang PMI Manufaktur yang kembali ekspansif atau kembali kelevel 51,3 pada desember 2020 lalu.

Selain manufaktur, industri pengolahan non migas juga terus menunjukkan tren pertumbuhan positif meskipun PDB diproyeksikan mengalami kontraksi 2,23% akibat dampak pandemi Covid-19.

"Sepanjang 2020, nilai investasi industri pengolahan nonmigas diperkirakan mencapai Rp265,28 triliun atau naik 24,48% dari realisasi investasi pada 2019 senilai Rp213,11 triliun," ungkap Menperin Agus dalam keterangannya yang dikutip redaksi Industry.co.id pada Rabu (6/1/2021).

"Pada tahun ini (2021-red) investasi diproyeksikan naik 21,97% menjadi Rp323,56 triliun," jelasnya lagi.

Selain itu, Menperin AGK juga mengungkapkan setidaknya terdapat tiga subsektor yang diproyeksi bakal mampu mencatatkan akselerasi pertumbuhan ciamik pada 2021 ini.

Tiga sektor tersebut ialah industri makanan, minuman, serta kertas dan barang dari kertas. 

"Kemenperin mencatat, industri minuman misalnya, dapat tumbuh 4,39% secara tahunan pada 2021," paparnya.

Tak hanya itu, Agus juga optimistis sektor industri manufaktur lainnya akan terus menunjukkan pemulihan ditahun kerbau logam ini.

"Kita juga akan terus memberikan perhatian khusus pada beberapa sektor manufaktur, seperti industri farmasi, produk obat, kimia, obat tradisional, bahan kimia, barang dari bahan kimia, logam dasar, dan makanan," ungkapnya.

Industri tersebut dan seluruh sub sektor manufaktur akan kembali ke jalur positif dan kembali bergairah. 

“Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh 3,95%,” jelasnya. 

Seperti diketahui sebelumnya, meskipun masih di tengah tekanan berat akibat pandemi Covid-19, geliat industri manufaktur di dalam negeri terus menunjukkan tren positif dan menembus fase ekspansif.

Hal tersebut tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya (November-red) yang berada di posisi 50,6. 

Bahkan capaian tersebut meningkat nyaris 100 persen dari indeks PMI Manufaktur dibulan April 2020 yang merosot tajam ke level 27,4.

Peningkatan indeks ini sendiri didukung adanya pertumbuhan pesanan baru, yang mengacu ekspansi solid pada output. 

Kenaikan ini juga merupakan tercepat kedua dalam sejarah survei selama hampir sepuluh tahun.