Ditandai Ekspor Perdana Kendaraan Sebanyak 140 Unit, Pelabuhan Patimban Resmi Beroperasi

Oleh : Hariyanto | Senin, 28 Desember 2020 - 16:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta -  Operasional Pelabuhan Patimban telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (20/13/2020) lalu. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Ayodhia GL Kalake mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dilengkapi dengan akses jalan tol yang menghubungkan Patimban.

“Pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya,” kata Ayodhia dalam keteranganya yang dikutip INDUSTRY.co.id, Senin (28/12/2020).

Untuk melakukan finalisasi pembangunan Pelabuhan Patimban, lanjut Ayodhia, Kemenko Marves terus bersinergi serta berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder.

Soft launching ini ditandai dengan ekspor perdana kendaraan sebanyak 140 unit mobil antara lain Toyota, Daihatsu, dan Suzuki. Ekspor dilakukan menggunakan Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd dengan tujuan Brunei Darussalam.

“Presiden Jokowi meminta agar Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk selain otomotif misalnya UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya, sehingga mampu bersaing di pasar global,” kata Ayodhia.

Dia menjelaskan pembangunan Pelabuhan Patimban yang masuk sebagai PSN ini akan mampu mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini dikenal padat dan sibuk.

Pembangunan ini diharapkan juga dapat sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang dan pelabuhan ini juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

“Proyek yang dimulai pada Juli 2018 hingga 2027 itu dilakukan melalui empat fase. Pembangunan Fase I yang meliputi pembangunan terminal, break water, jembatan penghubung, terminal kendaraan, dan jalan akses (paket pekerjaan oleh Kementerian PUPR). Kapasitas Fase I adalah 3,75 juta TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit) peti kemas, dan kapasitas terminal mobil sebesar 218 ribu mobil CBU,”bebernya.

Kemudian, lanjutnya, pada tahap II pada 2021-2024 di pelabuhan tersebut akan dibangun sebanyak kurang lebih 66 hektare dan tambahan untuk terminal mobil dengan kapasitas 600 ribu kendaraan bermotor (CBU).

Selanjutnya tahun 2024-2025 akan dilakukan pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif kargo sebanyak 5,5 juta TEUs. “Pada tahap akhir di tahun 2026-2027 akan dilakukan pembangunan berupa terminal peti kemas dengan kumulasi kapasitas sebanyak 7,5 TEUs dan 600 ribu CBU,” urainya.

Ayodhia menjelaskan, pelabuhan ini diklaim akan mampu mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini dikenal padat dan sibuk. Pembangunan ini diharapkan juga dapat sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang dan pelabuhan ini juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

Soft launching Pelabuhan Patimban ini juga dihadiri secara langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Subang Ruhimat serta mewakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Ayodhia GL Kalake.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan regional metropolitan Rebana. Kawasan ini akan terdiri dari 13 kota industri baru dan jika kawasan metropolitan Rebana berhasil dengan Patimban sebagai cikal bakalnya, maka 4,3 juta pekerjaan akan tercipta dalam 15 tahun ke depan.

”Dan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sampai 4 persen untuk provinsi Jawa Barat yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Gubernur Jawa Barat dalam kesempatan yang sama.