Bertandang ke Tokyo, Menko Luhut dan Menteri Erick Ingin Boyong Investasi Jepang ke Indonesia

Oleh : Hariyanto | Jumat, 04 Desember 2020 - 17:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta -  Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI Heri Akhmadi bertemu dengan Penasehat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto pada Kamis (3/12/2020) guna memperoleh dukungan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau  Nusantara Investment Authority (NIA). 

Menko Luhut mengungkapkan bahwa, Izumi Hiroto yang didampingi oleh Gubernur Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi, dan Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, menyatakan bahwa Pemerintah Jepang melalui JBIC berjanji untuk ikut partisipasi dalam SWF Indonesia. 

"Tujuan saya dan Menteri Erick ke Tokyo adalah untuk mengundang Jepang tingkatkan investasi melalui lembaga SWF yang akan dibentuk berdasarkan amanat UU Omnibus," kata Menko Luhut dalam keteranganya yang dikutip, Jumat (4/12/2020)

Menurut Luhut, Nusantara Investment Authority (NIA) akan memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menanamkan investasi dalam bentuk ekuitas atau aset dengan pengelolaan yang transparan dan profesional.

"SWF ini kami harapkan dapat menjadi partner bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang atraktif dan prioritas di Indonesia, antara lain jalan tol, airport dan pelabuhan. Kita ingin aset-aset yang dimiliki BUMN dapat dioptimalisasikan nilainya," tambah Menteri Erick.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan bahwa Jepang secara umum mendukung pembentukan SWF Indonesia. "Beberapa kalangan bisnis Jepang pun telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan health tourism di Bali, manajemen operator pelabuhan serta tingkatkan investasi di Kawasan Industri Batang," ungkap Heri.

Sebelum pertemuan dengan Penasehat PM Jepang, Menko Luhut dan Menteri Erick juga telah bertemu dengan Sekjen Partai Liberal Democratic Party (LDP) untuk Majelis Tinggi, Seko Hiroshige, yang juga Mantan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri  Jepang, untuk membahas dukungan parlemen Jepang atas investasi pemerintah dan swasta Jepang di SWF Indonesia dan mendapat sambutan positif.

Selain itu, pada kesempatan terpisah Menko Luhut dan Menteri Erick juga telah melakukan serangkaian pertemuan sejumlah pimpinan kalangan bisnis Jepang, antara lain Mitsui&Co, Mitsubishi Corp, Sojitz, Nippon Steel dan Hanwa.

SWF Indonesia atau NIA yang akan mulai beroperasi awal tahun 2021 ditargetkan menjadi salah satu kerangka pemulihan ekonomi Indonesia, dimana komponen pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari permintaan domestik, melainkan juga dengan mendorong masuknya investasi.Pemerintah Indonesia telah siap menyuntikan modal awal Rp. 75 Triliun untuk pembentukan NIA ini.