Komisi VIII Dukung Pemerintah Dalam Pengembangan Pendidikan di Indonesia Timur

Oleh : Krishna Anindyo | Selasa, 27 Oktober 2020 - 12:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Ali Taher menilai pengembangan pendidikan Indonesia bagian timur perlu mendapatkan perhatian khusus. Menurutnya, hal ini penting dilakukan karena wilayah tersebut merupakan daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Untuk itu ia mendukung langkah Pemerintah membangun kawasan timur melalui pendidikan, karena dapat meningkatkan sumber daya manusia pada masa mendatang.

“Salah satunya adalah langkah dengan mendirikan dan menegerikan madrasah aliyah yang berada di Lamakera dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya, merupakan ikhtiar untuk menggeser air mata dan derita kemiskinan menjadi sebuah senyuman kebahagiaan. Upaya inilah yang saya lakukan untuk kesetaraan status sosial sesama anak bangsa,” tutur Ali Taher melalui keterangan yang diterima redaksi pada Selasa (27/10).

Menurut politisi PAN ini, dengan adanya pendidikan, SDM Indonesia bagian timur dapat setara dengan wilayah yang lainnya. Ia berharap langkah tersebut dapat terlaksanan dengan sebaik-baiknya, karena ide yang digagas merupakan terobosan edukatif, peluang dan pembelajaran bagian masyarakat yang berada disana.

"Dengan pendidikan, SDM di wilayah tersebut dapat bersaing bahkan setara dengan daerah lainnya. Tentunya saya berharap langkah ini dapat terlaksana dengan baik dan benar. Saya juga dapat sampaikan ide ini merupakan sebuah terobosan pembelajaran bagi masyarakat yang ada,” harap legislator dapil Banten III ini.

Lebih lanjut ia menyampaikan, saat ini banyak tokoh nasional yang mendukung Lamakera wilayah di NTT sebagai episentrum pendidikan dan peradaban Islam.

"Langkah itu agar selalu membangun kepercayaan diri untuk menjadi kekuatan dalam setiap gerak perubahan melalui bukti peradaban. Saya tetap peduli dengan memberikan kontribusi besar bagian kemajuan daerah yang berada di NTT salah satunya ialah Lamakera yang pada umumnya merupakan tempat kelahiran saya," papar Ali Taher.