Jembatan Gantung Palopo-Toraja Rampung, BBPJN: Nanti Akan Dibangun Jembatan Permanen

Oleh : Hariyanto | Senin, 28 September 2020 - 08:34 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan jembatan gantung yang menghubungkan jalur Palopo-Toraja Utara di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dan resmi difungsikan pada Jumat (25/9/2020) kemarin. 

Pembangunan jembatan tersebut sebagai upaya memulihkan konektivitas akibat bencana tanah longsor pada Juli 2020  akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai dan mengakibatkan akses jalan nasional Palopo-Toraja Utara putus.

Menteri Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi kejadian pada Juli 2020 lalu menyatakan Kementerian PUPR menyiapkan jembatan gantung dalam 3 bulan tuntas untuk membantu memulihkan konektivitas. 

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Kementerian PUPR Muh. Insal U. Maha mengatakan, jembatan gantung tersebut memiliki panjang bentang 84 meter dengan panjang jalan pendekat arah Palopo 140 meter dan arah Rantepao 57 meter, dengan lebar 4,2 meter yang mampu menahan beban hingga 1,5 ton.

"Sudah selesai dan sudah bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Jembatan gantung ini diperuntukan untuk masyarakat yang mau ke Toraja maupun sebaliknya," ungkap Muh. Insal.

Insal mengatakan, jembatan gantung ini merupakan jalur transportasi sementara yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara roda dua. "Memang jembatan ini bersifat sementara. Nantinya akan dibangun jembatan permanen yang dapat dilalui mobil dan kendaraan lainnya," jelasnya.

Pemanfaatan jembatan gantung ini ditandai dengan peresmian yang dilakukan Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB). Ia meminta agar masyarakat menjaga jembatan ini sebab jembatan punya kapasitas maksimal.

Sejak longsor terjadi di wilayah Battang Barat, akses jalan Palopo-Toraja Utara terputus. Warga sangat kesulitan jika hendak menuju ke Toraja Utara dari Palopo, begitupun sebaliknya.

"Jembatan ini merupakan wujud komitmen Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga untuk tetap menjaga konektivitas sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama disaat Pandemi COVID-19 seperti saat ini," kata Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Ditjen Bina Marga Thomas Setiabudi Aden.