Singapura Bidik Investasi Beberapa Sektor di Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 26 April 2017 - 07:47 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, S. Irawan, kemarin di Jakarta.

Airlangga menyampaikan, dalam pertemuan tersebut investor Singapura berminat menanamkan modalnya di Indonesia untuk berbagai sektor industri, antara lain industri kertas dan percetakan, kimia dan farmasi, makanan, elektronika, serta permesinan dan logam.

Pada tahun 2016, Singapura konsisten mempertahankan sebanyak 1933 proyek investasi dengan nilai total USD 5,158 miliar khusus sektor industri. Pertemuan ini juga menjamenjadi momentum penting yang menandai bahwa pada tahun 2017 ini hubungan kerjasama kedua negara sudah terjalin selama 50 tahun, ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta (25/4/2017).

Menurut catatan Kemenperin, nilai investasi Singapura sebesar 30,9 persen dari nilai total investasi asing di Indonesia pada sektor industri. Investasi ini menciptakan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 126.293 orang.

Pada November 2016, Perdana Menteri Singapura dan Presiden RI meresmikan kawasan industri Kendal, Jawa Tengah yang merupakan joint venture antara PT Jababeka dan Sembcorp. Upaya ini sebagai langkah kongkret pemerintah Singapura dalam mengeksplorasi investasi di Indonesia, terang Menperin.

Menperin menambahkan, investor Singapura juga berpotensi untuk meningkatkan kerjasama dalam pengembangan kawasan industri lainnya di Indonesia. Seperti, kawasan industri Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Kawasan Industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara, serta Bintan Airport and Aerospace Industry Park.

Dalam rangka menunjang bisnis investasi di Indonesia, pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai paket insentif yang menarik bagi investor asing, diantaranya tax holiday, tax allowance, dan pengecualian pajak importasi.

Bahkan, kedua negara telah menyepakati pembentukan konsil bisnis Indonesia-Singapura yang dapat menjembatani para pelaku bisnis di kedua negara untuk mengeksplorasi berbagai kesempatan bisnis, investasi dan memperluas jejaring bisnis, tutup Airlangga.