Charoen Pokphand Beli 7-Eleven Senilai Rp1 Triliun

Oleh : Hariyanto | Selasa, 25 April 2017 - 09:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) membeli merek waralaba 7-Eleven beserta aset-aset yang menyertainya dari PT Modern Sevel Indonesia (MSI). Kedua perusahaan tersebut telah melakukan penandatangan Business Acquisition Agreement yang dilakukan pada 19 April 2017, yang merupakan akuisisi bersyarat.

Transaksi dari segmen usaha tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi masing-masing segmen usaha. Pihak penjual dan pembeli sepakat nilai transaksi lebih dari Rp1 triliun, dengan merujuk hasil dari penilaian KJPP dan uji untas pihak pembeli.

"Nilai transaksi ini tidak melebihi dari 50% nilai ekuitas perseroan per 31 Desember 2016, sehingga transaksi tersebut merupakan transaksi material dan perseroan sedang mempersiapkan seluruh prosedur dan dokumen yang dibutuhkan," ujar Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya melalui keterangan resmi, Selasa (25/4/2017).

Transaksi diperkirakan akan selesai sebelum atau pada 30 Juni 2017, apabila persyarat pelaksanaan transaksi dipenuhi. Adapun persyaratan tersebut meliputi persetujuan korporasi dari perseroan dan MSI, termasuk persetujuan RUPS dan dewan komisaris, persetujuan dari instansi pemerintah yang telah diperoleh, termasuk Kementerian Perdagangan atas pengakhiran perjanjian waralaba dan penunjukan CPRI selaku penerima waralaba baru serta persetujuan OJK.

Terlaksananya transaksi juga harus mendapatkan persetujuan dari kreditur sehubungan dengan pelaksanaan rencana transaksi, persetujuan dari 7-Eleven Inc selaku pemberi waralaba sehubungan dengan pengakhiran perjanjian waralaba dengan MSI dan penunjukan CPRI selaku penerima waralaba baru, MSI dan CPRI secara bersama telah menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan rencana transaksi dengan memperhatikan hasil penilaian dan uji tuntas.

Chandra menambahkan, pertimbangan MSI untuk menjual segmen usaha ini karena di segmen tersebut mengalami kerugian di tahun-tahun terakhir, sebagai akibat dari kompetisi pasar yang tinggi serta pengembangan segmen bisnis diperlukan modal yang besar pada masa yang akan datang.

"Dengan dijualnya segmen usaha ini, maka perseroan masih memiliki bisnis lain, yakni sebagai distributor peralatan kesehatan medis di bawah merek Shimadzu dan Sirona, serta distributor dokument management solution di bawah entitas anak PT Modern Data Solusi," papar Chandra.