Wow, Singkong Pangan Lokal Pengganti Konsumsi Beras

Oleh : Wiyanto | Rabu, 09 September 2020 - 06:25 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta-Kementerian Pertanian menggalakkan diversifikasi pangan dari beras ke pangan lokal lainnya yang punya nilai gizi karbohidrat setara. Pangan lokal sebagai diversifikasi berupa ubi kayu, kentang, sagu, tales dan jagung.

"Diversifikasi pangan untuk kebutuhan makan masyarakat ini jadi pedoman. Jangan sampai ada yang kelaparan terlebih covid-19. Ketika BMKG menyebut akan ada kekeringan. Era new normal ada program peningkatan ketersediaan pangan," kata Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Riwantoro saat diskusi 'DIVERSIFIKASI PANGAN KOKOHKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL' yang diselenggarakan Forwatan di Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Ia menerangkan setiap Provinsi digalakkan untuk memproduksi panganan lokal selain beras. Pangan tersebut seperti Ubi Kayu, Jagung, Sagu, Kentang danTales.

"Secara konsistem menggalakkan diversifikasi pangan di wilayah masing- masing dan menjadi sebuah gerakan,bahkan di pekarangan rumah," jelas dia.

Adapun tujuan diversifikasi pangan, kata dia, untuk antisipasi krisis, penyediaan pangan alternatif, menggerakan ekonomi dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat. Dengan sasaran menurunkan ketergantungan konsumsi beras.

Diharapkan 2020-2024 akan ada penurunan konsumsi beras pertahun, penggantinya Ubi Kayu,Sagu, Pisang dan Talas.

"Konsumsi Talas diharapkan 3,7 kg, pisang 9,5 kg, Kentang 7 kg , Sagu 2,3 Kg pada 2024," katanya.

Untuk menyediakan itu semua, Kementan terus menggalakan produksi selain beras tadi. "Rencana aksi harus ada ketersediaan. Kalau konsumsi meningkat dan produksi enggak maka tak cukup. Harus jaga pasokan dan harga, perluas kemitraan," tuturnya.

Sahara, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi IPB mendorong masyarakat agar tidak lagi ketergantungan mengkonsumsi karbohidrat hanya pada beras. Padahal karbohidrat, selain beras banyak.

"Pola konsumsi pangan masih tergantung beras, kebanyakan karbobidrat tetapi kurang vitamin,protein dan buah," jelas dia.

Untuk mendorong konsumsi selain beras, kata dia banyak tantangan yang barus dihadapi. Tantangan tersebut diantaranya rendahnya investasi pangan lokal selain beras. Pangan lokal seperti Ubi Kayu, Jagung, Sagu, Kentang danTales.

"Industri besar sedikit gunakan pangan lokal, bahkan peneliti pangan lokal jarang," katanya.

Selain itu, demi menyukseskan diversifikasi pangan non beras, Kementan menggandeng Pemuda Milenial yang tertarik dan menekuni pertanian. Salah satunya dengan membentuk Duta Tani.

"Jangan ada sejengkal tanah kosong. Kita intensif berikan penyuluhan," kata Sandi Octa Susila, Pemilik Mitra Tani Parahyangan.