INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan dua skema penyaluran vaksin COVID-19 yakni vaksinasi berbayar dan non-berbayar atau gratis bantuan dari Pemerintah.

Menurutnya untuk skema berbayar dipilih agar dapat mengurangi beban APBN. Sementara untuk vaksin non berbayar dikhususkan bagi rakyat yang kurang mampu.

Namun demikian, Erick menegaskan tidak semua masyarakat akan mendapat vaksin gratis.

Terkait bantuan ini, pemerintah sebutnya, akan memakai data BPJS Kesehatan dalam mekanisme penyalurannya.

Khususnya dalam penyediaan data calon penerima. Dimana vaksin gratis hanya akan diberikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.

"Vaksin akan diberikan kepada mereka yang sangat memerlukan, 93 juta orang yang terdata di BPJS Kesehatan, ungkapnya beberapa waktu lalu melalui video confrence di Jakarta.

Sementara khusus vaksin berbayar, pihaknya menegaskan bahwa banyak perusahaan atau pihak-pihak yang siap dan mampu membeli secara mandiri vaksin covid-19 sehingga tidak akan membebani cashflow negara.

"Saya dapat kabar dari KADIN, dimana anggotanya ada dari grup Lippo, Astra, Sinarmas, Medco, dan lainnya, mereka mau membantu, membeli vaksin untuk kebutuhan para karyawan mereka," tandasnya.