Awal Pekan IHSG Akan Tertekan

Oleh : Wiyanto | Senin, 24 Agustus 2020 - 08:28 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta-Secara teknikal IHSG bergerak seakan menjenuh pada area upper bollinger bands dan membentuk indikasi pola candlestick dark cloud cover. Hal tersebut memberikan indikasi pelemahan lanjutan dengan pengujian support moving average 5 hari dan 20 hari.

Indikator stochastic terkonfirmasi dead-cross pada area overbought dengan momentum indikator RSI yang juga cukup tinggi.

"Sehingga secara teknikal kami perkirakan IHSG bergerak cenderung kembali tertekan dengan pengujian support support rata-rata 5 dan 20 hari dengan rentang pergerakan 5220-5230," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Senin (24/8/2020).

Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ACES, BRPT, BSDE, MEDC, PGAS, PTBA, TOWR.

Sebelumnya, IHSG (-0.42%) ditutup melemah 22.36 poin kelevel 5272.81 menjelang libur 2 hari. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 325.45 miliar rupiah ditengah kekhawatiran liburnya bursa saham Indonesia membuat perdagangan tertinggal dalam segi sentimen. Naiknya saham-saham sektor trading (+0.25%) dan Pertambangan (+0.09%) tidak mampu mendorong positif IHSG yang tertekan oleh sektor Aneka Industri (-1.19%) dan Industri Dasar (-1.09%). Rapat Gubernur bank Indonesia menghasilkan keputusan suku bunga yang tetap di level 4% dengan outlook yang masih cenderung stabil dan mengalami perbaikan dari dalam negeri mengimbangi inflasi dan nilai tukar rupiah serta neraca pembayaran yang membaik. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2020 mencatat surplus sebesar 9,2 miliar dolar AS, setelah mengalami defisit 8,5 miliar dolar AS pada kuartal sebelumnya didukung oleh turunnya defisit transaksi berjalan serta besaran surplus transaksi modal dan finansial. Bank Indonesia juga menegaskan pada jalur kuantitas untuk meningkatkan likuiditas termasuk memberikan dukungan kepada pemerintah dalam merealisasikan APBN.