PTPN Grup Komitmen Terapkan Prinsip ISPO, RSPO dan ISCC untuk Tembus Ekspor CPO ke Pasar Global

Oleh : Krishna Anindyo | Sabtu, 15 Agustus 2020 - 10:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan di sektor perkebunan kelapa sawit berkomitmen untuk mentransformasikan minyak sawit (crude palm oil/CPO) berkelanjutan dengan skema sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) di Indonesia.

Penerapan sertifikasi berkelanjutan ini memberikan manfaat kompetitif bagi bisnis Perseroan serta memenuhi tuntutan stakeholders terutama pasar global.

“Saat ini tuntutan industri minyak kelapa sawit di pasar global makin dinamis.  Hal ini menjadi keharusan Perseroan menerapkan aspek keberlanjutan sebagai bagian komitmen Perusahaan  memberi manfaat bagi sosial masyarakat dan lingkungan,” ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani melalui keterangan yang diterima redaksi Industry.co.id pada Sabtu (15/8/2020).

“Jadi sektor perkebunan kelapa sawit bukan hanya menjadi komoditas strategis dan prospektif, melainkan juga bagian solusi untuk mengatasi kemiskinan dan lingkungan, termasuk sebagai bukti bahwa budidaya kelapa sawit telah sesuai kaidah prinsip berkelanjutan,” jelas Ghani.

“Implementasi standar minyak sawit berkerlanjutan menggunakan standar ISPO dan RSPO serta ISCC adalah salah satu cara mengurangi dan membatasi kerusakan lingkungan, dan mengurangi bahaya perubahan iklim,” tambahnya.

PTPN Grup menargetkan semua (100%) pabrik dan kebun meraih Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) secara bertahap pada tahun 2025.

Sertifikasi minyak sawit berkelanjutan, menurut dia, mendorong pekerja dan meningkatkan kesejahteraan serta hubungan baik dengan masyarakat sekitar dengan mengadopsi prinsip dan kriteria tentang best practices yang akan meningkatkan pertumbuhan tanaman serta peningkatan produktivitas.

“Tidak hanya memastikan diperolehnya sertifikasi perkebunan PTPN Grup tapi juga mendorong ekspor produk CPO untuk bisa tembus ke pasar global seperti Eropa, Amerika Serikat, Afrika dan terus mengembangkan kapabilitas agar diakui produk PTPN mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia International.” ujarnya.

Kondisi ini tentu saja berdampak pada citra kelapa sawit Indonesia di pasar global, yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada menguatnya harga CPO.  Apalagi penerapan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang harus dipatuhi dan diikuti seluruh Anak Perusahaan PTPN Grup.