Erick Thohir Bakal Gabungkan BUMN Pariwisata ke Holding Aviasi, Komisi VI Nentang, Core Dukung

Oleh : Krishna Anindyo | Kamis, 13 Agustus 2020 - 09:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir untuk tidak memasukkan BUMN pariwisata ke holding BUMN penerbangan atau aviasi.

Ia menilai bahwa kedua sektor industri BUMN penerbangan dan pariwisata memiliki perbedaan, karena tidak seperti Holding Pupuk atau Perkebunan atau Semen yang relatif seragam.

“Saya berpendapat sebaiknya BUMN pariwisata tidak digabungkan dengan (holding Aviasi) sebab implementasi kerjanya berbeda," ujar Evita dalam keterangan tertulis yang diterima Industry.co.id Kamis (13/8/2020).

Dikatakannya, Industri pariwisata memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia, posisinya merupakan sektor terbesar kedua dalam menghasilkan devisa maupun total revenue.

“Alangkah baiknya (BUMN) pariwisata dijadikan holding tersendiri, kita butuh konsolidasi, kita butuh pariwisata tetap di depan. Alasannya pariwisata adalah lokomotif pembangunan ekonomi dan sektor lainnya," jelasnya.

Evita  juga mengatakan bahwa salah satu alasan untuk menggabungkan BUMN pariwisata masuk Holding Aviasi adalah untuk menggaet pasar yang lebih luas, namun menurutnya tanpa harus bergabungpun dipastikan kedepan BUMN pariwisata bakal memiliki pasar yang lebih luas.

"Tanpa penggabungan BUMN pariwisata bisa makin bebas bergerak dan inovatif dalam menghadapi tantangan regional dan global yang makin kompetitif," pungkasnya.

Sementara itu sebelumnya Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal justru menilai positif wacana untuk menyatukan BUMN penerbangan dan pariwisata.

Menurut Direktur Eksekutif Core itu, sektor penerbangan mempunyai implikasi yang penting bagi perkembangan pasar wisata.

Penerbangan juga membuka peluang bagi peningkatan sektor-sektor ekonomi yang berhubungan dengan kepariwisataan.

"Maka itu, sektor penerbangan dan pariwisata harus dapat lebih terintegrasi agar dapat saling mendukung mengingat hubungan sektor itu berlaku dua arah dimana keduanya saling mempengaruhi," tandas Faisal.