Global Mediacom Incar Aplikasi RCTI Plus Jadi Pilar Bisnis

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 12 Agustus 2020 - 12:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Potensi pengembangan bisnis digital semakin menarik perhatian PT Global Mediacom Tbk (BMTR) untuk mendongkrak kinerja keuangannya. Perseroan bahkan optimistis, salah satu aplikasi hiburan over the top (OTT) yang bernama RCTI+ (baca: RCTI Plus) diperkirakan bakal menjadi penopang usaha dan pendapatan korporasi ke depan.

“Aplikasi RCTI+ itu pilar utama pertumbuhan pendapatan masa depan. Tidak mustahil kalau dalam beberapa tahun ke depan RCTI+ dapat memberi kontribusi 10-20 persen dalam komposisi pendapatan kita,” papar Direktur BMTR, David Fernando Audy, dalam acara paparan publik di Jakarta, Selasa (11/08/2020).

RCTI+ adalah layanan video on-demand dan over-the-top yang diluncurkan pada Agustus 2019. Aplikasi ini memungkinkan pemirsa menikmati secara live program tayangan empat televisi milik MNC Group melalui gadget berikut konten-konten yang leluasa dipilih para pengguna.

RCTI+ diyakini akan menjadi kontributor bagi lompatan pendapatan yang sangat besar untuk MNC Group. Dengan audience share 40 persen atau berkisar 100 juta pemirsa TV yang selama ini menjadi penonton setia 4 TV MNC Group, maka basis itu bisa menjadi potential visitor dari OTT ini.

David juga mengatakan, iklan TV masih menguasai sekitar 60 persen dari pangsa pasar. Bisnis televisi pun diyakini masih kuat bertumbuh. “Televisi masih bisa tumbuh dan masih bisa membesarkan nominal pendapatan. Masih sehat dan memberikan EBITDA dan net profit juga masih bagus,” tegas David.

Di Global Mediacom, imbuh dia, komposisi pendapatan berasal dari anak usaha yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV). “Kontribusi dari MNCN 60 persen dan MNC Vision atau MVN 40 persen. Ke depan, kontribusi MVN diharapkan bisa lebih besar,” tukas David.

Adapun sepanjang sisa tahun 2020 ke depan, Global Mediacom optimistis bertumbuh. Salah satu indikator terlihat dari mulai bertambahnya belanja iklan dari para perusahaan barang konsumsi di media-media milik perseroan.

Selain itu, kebijakan yang diambil pemerintah juga dinilai turut merangsang dan efektif mendorong perekonomian secara substansial. “Seperti program pemulihan ekonomi nasional, kucuran likuiditas kepada bank-bank, dan suku bunga turun. Jadi saya yakin, di kuartal ketiga ini semestinya lebih bagus,” kata David.

Dari sisi kinerja sepanjang tahun 2019, Global Mediacom berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp1,4 triliun. Perolehan ini naik 70 persen dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp826,6 miliar.

Tahun lalu, laba tersebut didapat dari pendapatan perseroan yang tumbuh 11 persen atau senilai Rp12,9 triliun dibanding tahun sebelumnya. Adapun, kontribusi terbesar berasal dari digital, non digital advertising dan content.

"Digital melesat 167 persen, non digital naik 6 persen, kemudian content naik 15 persen dan di sini FTA dan content naik 12 persen. Kemudian, Pay TV dan internet broadband kita naik 12 persen,” imbuh Direktur BMTR lainnya, Ruby Panjaitan. (Abraham Sihombing)