Ditengah Perekonomian yang Belum Stabil, Industri Pengolahan Mampu Tumbuh Sebesar 4,92 Persen

Oleh : Ridwan | Senin, 17 April 2017 - 12:34 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ditengah kondisi perekonomian yang masih belum stabil, industri pengolahan mampu tumbuh sebesar 4,29 persen. Pertumbuhan industri pengolahan ini berada dibawah pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,02 persen.

Pertumbuhan industri pengolahan ini ditopang oleh peran masing-masing subsektor industri, tercatat ada empat subsektor industri yang memiliki kontribusi terbesar, yaitu, industri makanan dan minuman, industri barang logam, industrin alat angkutan, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional.

"Mengingat pentingnya peran sektor industri dalam perekonomian nasional, maka perlu adanya kebijakan nasional di sektor industri untuk mengakselerasi pertumbuhan industri nasional," ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Surabaya (17/4/2017).

Sektor industri nasional juga memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap nilai tambah industri manufaktur secara global. Berdasarkan data UNIDO, nilai tambah industri manufaktur Dunia pada tahun 2016 mencapai USD 11 triliun. Dari nilai total tersebut 78,46 persen diantaranya merupakan kontribusi dari 15 negara teratas.

"Kita patut bangga bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam 10  besar negara manufaktur di Dunia berdasarkan nilai tambah yang diciptakan dari sektor manufaktur," terang Airlangga.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan nawacita yang menjadi agenda prioritas pemerintah, Kementerian Perindustrian mendukung pelaksanaan agenda yang meliputi, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

"Agenda prioritas tersebut tercermin di dalam arah kebijakan sektor industri yang tercantum dalam RPJMN tahun 2015-2019," tutup Menperin.