Ekonomi Global Diprediksi Minus Hingga 7,6 Persen, Jokowi: Kalau Kita Tidak Ngeri, Waduh Bahaya Banget

Oleh : Hariyanto | Kamis, 09 Juli 2020 - 13:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam rapat terbatas di Istana Negara bersama jajaranya, Presiden Joko Widodo mengatakan kondisi dunia saat ini tengah mengalami krisis, terutama di bidang kesehatan dan ekonomi. 

Di bidang ekonomi, Presiden menyebut bahwa prediksi ekonomi dunia kurang menggembirakan. Menurut informasi yang diterima Presiden dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6 persen.

"Kalau kita ini tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh, bahaya banget. Belanja juga biasa-biasa saja, spending kita biasa-biasa saja, enggak ada percepatan," kata Presiden Jokowi, Selasa (7/7/2020) lalu.

Kontraksi ekonomi tersebut sudah dialami oleh Indonesia di kuartal pertama, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 2,97 persen, turun dari yang biasanya 5 persen. 

Meskipun angka di kuartal kedua belum keluar, tetapi Presiden mengingatkan agar jajarannya berhati-hati mengingat terdapat penurunan permintaan, penawaran, dan produksi.

"Dari demand, supply, production, semuanya, terganggu dan rusak. Ini kita juga harus paham dan sadar mengenai ini. Karena apa? Ya mobilitasnya kita batasi. Mobilitas dibatasi, pariwisata anjlok. Mobilitas dibatasi, hotel dan restoran langsung anjlok, terganggu. Mal ditutup, lifestyle anjlok, terganggu," tandasnya.