Rugi Besar-besaran, H&M Obral Harga dan Tutup Sebagian Toko

Oleh : Ridwan | Sabtu, 27 Juni 2020 - 13:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - H&M mengalami kerugian di pertengahan tahun 2020. Ritel fesyen terbesar kedua di dunia ini mengalami kerugian untuk pertamanya dalam beberapa dekade.

Bahkan, dengan adanya kerugian tersebut, H&M akan mempercepat untuk menutup beberapa toko. Meskipun perdagangan telah dihidupkan kembali baru-baru ini karena berkurangnya lockdown di beberapa negara.

Mengutip Reuters, Jakarta, Jumat (26/6/2020), H&M pada bulan April memperkirakan akan mengalami kerugian pada kuartal II-2020. Oleh sebab itu, H&M akan melakukan pemotongan harga untuk menekan margin dan dampak penurunan yang lebih lanjut.

H&M melaporkan, kerugian sebelum pajak sebesar 6,5 miliar poundsterling atau sekira USD695 juta setara Rp9,9 triliun (Kurs Rp14.200 per USD) terhadap laba tahun sebelumnya yang sebesar 5,9 miliar poundsterling. Namun, para analis memperkirakan, kerugian mencapai 6,4 miliar poundsterling.

Saham H&M telah turun 3% pada perdagangan tengah hari. Hal ini membuat saham tersebut telah turun 26% selama 2020.

Sejauh ini di Juni, Penjualan H&M turun 25%. Awal bulan ini, perusahaan melaporkan penurunan penjualan hingga 50% di kuartal II-2020.

Chief Executive Helena Helmersson memperkirakan penurunan lebih dalam lagi akan terjadi di kuartal III-2020. Tetapi, penjualan mungkin akan mulai pulih.

"Laju pemulihan kami sangat bervariasi di pasar, hal ini dikarenakan pembatasan lokal berbeda-beda, tetapi sejauh ini lebih baik dari yang diharapkan," ujarnya.