Sebut Ada 1,7 juta Pekerja di PHK, Menaker: Kita Berusaha Menekan Pengangguran Agar Tidak Tembus Double Digit

Oleh : Nata Kesuma | Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta -  Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia , sebelum merebaknya Covid-19, sedang mengalami tren positif dengan tingkat pengangguran semakin menurun hingga mencapai 4,9 persen pada survey BPS Februari 2020 lalu.

 "Namun adanya pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap iklim ketenagakerjaan termasuk bertambahnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun pengenaan status dirumahkan, "kata Menaker Ida beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurutnya pandemi Covid-19 telah memberikan dampak di seluruh sektor perekonomian yang muaranya pada sektor ketenagakerjaan.

Jumlah pekerja yang terdampak situasi pandemi Covid-19 disebutnya telah mencapai 1,7 juta orang, baik pekerja formal maupun informal.

"Kami juga mengantisipasi tambahan pengangguran yang diestimasi mencapai 2,92 hingga 5,23 juta orang. Kita berusaha menekan angka pengangguran agar tidak tembus 2 digit, " ujar Ida Fauziyah.

Menaker Ida berharap sampai akhir tahun investasi akan terus tumbuh, sehingga tenaga kerja yang terserap akan semakin meningkat.

"Kita ingin dunia usaha terus membaik agar roda kegiatan ekonomi mampu bergerak yang pada akhirnya menyerap kembali tenaga kerja. " kata Menaker Ida.

"Di masa transisi kenormalan baru, diharapkan aliran investasi terus tumbuh hingga akhir tahun agar dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, " ujarnya.

Dikatakan Ida, untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap dunia kerja, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menetapkan enam kebijakan strategis.

Enam upaya mitigasi tersebut yakni paket stimulus ekonomi untuk dunia usaha agar tidak melakukan PHK. Kedua, insentif pajak penghasilan bagi para pekerja.

Ketiga, jaring pengaman sosial melalui program bantuan gsosial bagi pekerja formal dan informal.

Keempat, pemberian prioritas Kartu Prakerja bagi para pekerja yang menjadi korban PHK. Kelima, perluasan program industri padat karya. 

"Keenam, perlindungan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik di negara penempatan maupun setelah kembali ke tanah air," pungkas Ida.