Ekspansif Ditengah Pandemi, PermataBank Syariah Resmikan Tiga Kantor Cabang Baru

Oleh : Krishna Anindyo | Minggu, 14 Juni 2020 - 08:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Kini beberapa daerah di Indonesia telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sebagai fase menuju tatanan normal baru (new normal).  PermataBank Syariah dalam memberikan pelayanannya kepada nasabah telah menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah dan WHO.

Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan pengalaman terbaik bagi Nasabah untuk mendapatkan pelayanan transaksi dan produk perbankan syariah baik secara offline (dengan bantuan staf) maupun secara online (self-service), PermataBank telah membuka tiga Kantor Cabang Syariah (KCS)  yaitu KCS Depok (27 Maret 2020), KCS Lampung (4 Juni 2020), dan KCS Mataram – Nusa Tenggara Barat (11 Juni 2020).

Dalam memberikan pelayanannya PermataBank Syariah terus berinovasi untuk memudahkan Nasabah beradaptasi dengan kondisi new normal, diantaranya berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan maupun proses pembukaan rekening syariah seperti tabungan, giro, dan deposito secara digital melalui PermataMobile X.

”Pembukaan Kantor Cabang Syariah di ketiga lokasi ini merupakan salah satu strategi kami untuk memperluas jangkauan produk PermataBank Syariah di Indonesia. Alhamdulillah, di tengah pandemi COVID-19, PermataBank Syariah tetap mampu membukukan pertumbuhan aset sebesar 2%, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18% dari periode yang sama tahun lalu. Inovasi digital melalui super app PermataMobile X untuk Shariah Banking juga terus kami lakukan sebagai solusi dalam kondisi new normal nanti. Nilai positif ini juga didukung dengan minat masyarakat terhadap produk syariah yang kian meningkat,” ujar Herwin Bustaman selaku Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id pada Sabtu (13/6/2020).

Data Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah menunjukan rata-rata pertumbuhan aset syariah antara 2017 dan 2019 sebesar 14%, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan aset perbankan umum sebesar 8%. Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2018/19 yang diterbitkan Thomson Reuters, Indonesia merupakan Top 5 Pasar di Dunia untuk Halal Travel dan Halal Fashion.

Estimasi pengeluaran pada kedua sektor ini mencapai US$ 274 milyar (Halal Travel) dan US$ 361 milyar (Halal Fashion) di tahun 2023 sehingga infrastruktur pada kedua sektor ini sangat diperlukan khususnya melalui layanan perbankan transaksional dan juga pembiayaan.

Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun pada Februari 2020, pangsa pasar Bank Syariah di Lampung mencapai 7% (setara Rp3,0 trilyun) sedangkan untuk NTB mencapai 30%  (setara Rp8,8 trilyun), hal ini tentunya memperlihatkan bahwa baik di Lampung atau Mataram potensi Bank Syariah tumbuh masih terbuka dengan lebar.

Perkembangan bisnis syariah di kedua provinsi tersebut juga solid, terlihat dengan peningkatan pangsa pasar DPK Bank Syariah yang meningkat dimana pada posisi Februari 2019 (YoY), pangsa pasar Bank Syariah di Lampung baru 6% (setara Rp2,6 trilyun) sedangkan di NTB berada diangka 25% (setara Rp7,4 trilyun). (Sumber: Laporan Statistik Perbankan Indonesia OJK) Sedangkan secara demografis, wisata halal sedang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat.

Lebih dari itu, pangsa pasar dana pihak ketiga perbankan syariah di provinsi Nusa Tenggara Barat pada posisi Februari tahun 2020 sebesar 30% dan terus tumbuh adalah potensi bisnis syariah yang sangat baik sehingga faktor-faktor tersebut menjadi penguat strategi bisnis PermataBank Syariah di wilayah Indonesia timur.

Pembukaan 3 Kantor Cabang Syariah ini, merupakan salah satu strategi ekspansi PermataBank Syariah yang akan terus berlanjut pada semester kedua tahun 2020.