Bank BRI Kucurkan Kredit sebesar Rp.800 Milyar Untuk Bukit Asam

Oleh : Ridwan | Kamis, 08 Desember 2016 - 13:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. jalin kerja sama dengan PT. Bukit Asam (PTBA) dengan memberikan fasilitas pendanaan sebesar US$ 135 Juta dan Rp. 800 Milyar. Dari pembiayaan tersebut, sebesar US$ 100 Juta berskim Kredit Modal Kerja untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional PT.Bukit Asam dan US$ 35 Juta sebagai forex line.

Dengan adanya fasilitas lindung nilai yang diberikan oleh Bank BRI ini, PT Bukit Asam dapat melakukan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar melalui berbagai jenis transaksi seperti FX Forward, FX Swap, FX Option, baik untuk kebutuhan dollar dalam kegiatan operasional maupun investasi PT Bukit Asam.

Sementara itu, Rp. 300 Milyar sebagai jaminan atas impor yang dilakukan oleh PT Bukit Asam dalam rangka pembelian batu bara dan pembelian barang kebutuhan operasional diluar kebutuhan investasi baik dalam maupun luar negeri.
Selanjutnya, fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand By LC (SBLC) senilai Rp. 500 Milyar, dimana fasilitas BG digunakan untuk penerbitan Tender bond, Advance payment bond, performance bond,  dan BG lainnya dalam rangka kebutuhan operasional serta  SBLC digunakan untuk jaminan kepada supplier maupun rekanan PT Bukit Asam dalam rangka kebutuhan operasional.

Menurut Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso, "kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi. Pembiayaan ini merupakan komitmen dari Bank BRI untuk mendukung pertumbuhan industri strategis di Indonesia, seperti sektor pertambangan dan energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian" tutur Hari Siaga Selaku Corporate Secretary Bank BRI.

Sampai dengan akhir September 2016, Bank BRI menyalurkan kredit ke sektor pertambangan mencapai Rp. 6,5 Triliun. Secara keseluruhan, per akhir September 2016 perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp. 603,4 Triliun, tumbuh sebesar 16,3% dari periode yang sama pada tahun lalu dengan NPL sebesar 2,22%.