Hingga Rabu Pagi Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Capai 23.165, ODP 65.748 dan PDP Totalnya 12.022 Tersebar di 34 Provinsi

Oleh : Nata Kesuma | Rabu, 27 Mei 2020 - 07:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah penambahan pasien terkonfirmasi positif totalnya menjadi 23.165 orang diseluruh Indonesia. 

Sementara pasien sembuh COVID-19 totalnya menjadi 5.877. Sedangkan kasus meninggal menjadi 1.418. 

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto, akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 264.098 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 87 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 42 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 152 lab. 

"Secara keseluruhan, 188.302 orang telah diperiksa dan hasilnya 23.165 positif dan 165.137 negatif," ungkap dr. Achmad Yurianto dilansir dari laman BNPB Rabu (27/5).

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 65.748 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 12.022 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 406 kabupaten/kota di Tanah Air.

Kemudian, lima provinsi dengan angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6.798 disusul Jawa Timur sebanyak 3.943 Jawa Barat 2.130, Sulawesi Selatan 1.352, Jawa Tengah 1.315, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 23.165 orang.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 19 kasus, Bali 407 kasus, Banten 807 kasus, Bangka Belitung 39 kasus, Bengkulu 69 kasus, Yogyakarta 226 kasus.

Selanjutnya di Jambi 97 kasus, Kalimantan Barat 176 kasus, Kalimantan Timur 277 kasus, Kalimantan Tengah 322 kasus, Kalimantan Selatan 630 kasus, dan Kalimantan Utara 164 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 154 kasus, Nusa Tenggara Barat 488 kasus, Sumatera Selatan 868 kasus, Sumatera Barat 513 kasus, Sulawesi Utara 265 kasus, Sumatera Utara 315 kasus, dan Sulawesi Tenggara 215 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 121 kasus, Lampung 116 kasus, Riau 111 kasus, Maluku Utara 118 kasus, Maluku 160 kasus, Papua Barat 132 kasus, Papua 567 kasus, Sulawesi Barat 87 kasus, Nusa Tenggara Timur 85 kasus, Gorontalo 58 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.