GSUI Lanjutkan Bagi Bantuan dan Kampanye Lewat 'Lagu Panggilan Untuk Indonesia'

Oleh : Amazon Dalimunthe | Jumat, 22 Mei 2020 - 10:01 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta,-- Gerakan Seribu Untuk Indonesia  (GSUI) untuk ke 6 kalinya melakukan pendistribusian sembako. Kali ini yang jadi sasaran adalag para seniman dan musisi yang terdampak pandemi Covid-19. Selain itu untuk mengajak semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi dikampanyekan pula lagu berjudul "Panggilan untuk Indonesia".

Lagu ini diciptakan oleh  salah seorang dokter spesialis neurologi Indonesia yang bernama Edi Prasetyo. Lagu tersebut sengaja didedikasikan bagi para tenaga medis non medis yang saat ini sedang bersama-sama berjuang melawan Covid-19 di garda terdepan.

Lagu "Panggilan Untuk Indonesia" berisi semangat serta ajakan bagi kita semua untuk sama-sama menjaga kesehatan, baik kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun kesehatan bangsa Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Dokter Edi pun mengajak komposer kenamaan Tya Subiakto bersama Agyl Shahriar untuk mengaransemen lagu tersebut.

"Sebenarnya lagu ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai salah seorang tenaga medis, karena saya sangat merasakan sekali betapa sulitnya menghadapi pandemi ini, karena sampai sekarang belum ditemukan vaksin penyembuhnya. Lagu ini juga dinyanyikan oleh sekitar 200 orang yang terdiri dari beragam status sosial tanpa adanya batasan-batasan apapun. Karena dengan lagu ini kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk sama-sama berjuang agar Covid-19 ini tidak semakin menyebar. Dengan demikian kita semua bisa menjadi pejuang bagi diri kita, keluarga kita, dan bagi bangsa ini. Lalu setelah menciptakan lagu ini, saya sengaja berkolaborasi dengan pihak GSUI sebagai bentuk kebersamaan, agar di bulan yang penuh keberkahan ini kami bisa memberikan yang lebih untuk sesama," ujar Dokter Edi Prasetyo.

Ancho Hatta selaku Ketua dari Gerakan Seribu Untuk Indonesia menyampaikan terimakasih kepada para media yang selalu konsisten mendukung gerakan yang diinisiasinya tersebut. Ia berharap, para awak media tetap dapat terus menginformasikan hal-hal baik yang dikerjakan oleh Gerakan Seribu Untuk Indonesia ke depannya.

"Karena tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan selesai, tapi paling tidak, melalui gerakan ini kami bisa berkontribusi secara nyata kepada para korban yang terdampak langsung oleh pandemi ini, " ujar Ancho Hatta.

Ancho yang mewakili GSUI juga turut berterimakasih kepada Jungkin C dan David Koeswoyo, Harry Tjahyono, Uce Raya Maja karena sudah memberikan karya lagunya untuk menjadi bagian dari gerakan donasi ini.

"GSUI juga berterimakasih kepada para donatur seperti Yusoff Family yang berasal Singapore, serta A-Z Solusindo, Rotary Club, Yayasan Cahaya Peduli, dan Bapak Karyanta yang kesemuanya berasal dari Jakarta," tambah Ancho.

Sementara itu, Bendahara GSUI Kris Tjantra menerangkan bahwa kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh GSUI adalah pembagian 10.000 masker kepada 10 kota di Indonesia yang masuk ke dalam zona merah pandemi Covid-19.

"Minggu depan kami akan mendistribusikan 10.000 masker ke 10 kota di Indonesia. Pemilihan 10 kota sebagai tempat didistribusikannya masker-masker ini tentunya beralasan, karena kami sengaja memilih kota-kota yang merupakan epicentrum terparah dari Covid-19, sehingga bantuan ini bisa berdampak secara maksimal nantinya," ungkap Kris.

Dalam hal pendistribusian 10.000 masker tersebut, Kris turut mengajak pemilik usaha UMKM di bidang konveksi yang terdampak pandemi ini. Ia menjelaskan bahwa pihaknya mengajak pelaku usaha UMKM tersebut untuk membuat 10.000 masker, lalu nantinya pihak GSUI yang akan membelinya untuk langsung didistribusikan ke 10 kota yang telah direncanakan.

"Kami juga telah mendapatkan daftar para pemilik usaha UMKM yang terdampak Covid-19 ini dari Kementerian Koperasi dan UMKM, sehingga ke depannya kami akan berupaya untuk terus menggandeng para pelaku UMKM tersebut untuk bisa membuat masker yang sesuai standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," pungkas Kris. (AMZ)