Bagi Mu Negri…NKRI Harga Mati

Oleh : Nani Asna Dewi | Jumat, 27 Maret 2020 - 04:30 WIB

Jakarta - Saat ini Indonesia menghadapi ancaman serius akibat meningkatnya angka prevalensi korona atau COVID-19. Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.

Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel coronavirus (2019- nCoV) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia.

Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan.

Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas.

Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (novel coronavirus, 2019-nCoV).

Penambahan jumlah kasus 2019-nCoV berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain.

Sampai dengan 26 Januari 2020, secara global 1.320 kasus konfim di 10 negara dg 41 kematian (CFR 3,1%). Rincian China 1297 kasus konfirmasi (termasuk Hongkong, Taiwan, dan Macau) dengan 41 kematian (39 kematian di Provinsi Hubei, 1 kematian di Provinsi Hebei, 1 kematian di Provinsi Heilongjiang), Jepang (3 kasus), Thailand (4 kasus), Korea Selatan (2 kasus), Vietnam (2 kasus), Singapura (3 kasus), USA (2 kasus), Nepal (1 kasus), Perancis (3 kasus), Australia (3 kasus).

Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa tenaga kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Sampai dengan 24 Januari 2020, WHO melaporkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terbatas (pada kontak keluarga) telah dikonfirmasi di sebagian besar Kota Wuhan, China dan negara lain.

Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru-paru.

Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, memasak daging dan telur sampai matang.

Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.

Lihatlah perjuangan para tenaga kesehatan kita (dokter, perawat) yang bersiaga di garda terdepan dengan resiko paling tinggi mendapatkan penularan.

Daripada kita menambah beban, mengapa tidak menjadi bagian yang meringankan?

Daripada merutuki keadaan dan keterbatasan, jadilah nyala lilin yang menerangkan.

Cara paling mudahnya adalah menjadi bagian dari masyarakat yang penuh kewaspadaan, membantu pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kesiagaan.

Ikatan alumni Fakutas Ilmu Keperawatan (ILUNI FIK UI ) memiliki program dan kegiatan yang dapat berkontribusi dan bermanfaat untuk sejawat perawat.

ILUNI FIK UI berharap dapat berdampak bagi sejawat, satu bagian sakit maka merasa sakitlah seluruh tubuh. Seperti pada apa yang terjadi pada Ners Ninuk perawat RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang gugur dalam tugasnya merawat pasien.

Yang sempat dirahasiakan pemberitaanya namun pada akhirnya di beritakan resmi oleh pemerintah.
Program ILUNI FIK UI untuk sejawat perawat :

Agenda: ILUNI FIK UI TANGGAP COVID-19

1.    Program Relawan sejawat perawat Alumni dan Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melalui Call for Volunteer Pusat Krisis COVID-19 FIK UI. Pendaftaran dapat dilakukan melalui: https://bit.ly/relawanpuskris

2.    Program Penggalangan Dana pemberian Alat Pelindung Diri (APD), Vitamin /Suplemen (Imboost/Farmaton Formula, Habbatussaudah), pemberian nutrisi dan gizi (berupa nasi box , susu bear brand, buah dan air mineral untuk sejawat perawat yang merawat pasien dengan corona) karena cukup diketahui sejawat ini memerlukan nutrisi yang prima dan kami berusaha memberikan yang terbaik.

3.    Program membuat Infografis terkait corona dan perawatannya untuk sejawat perawat dan masyarakat dengan memberikan edukasi berupa podcast dan wa infografis

Lihatlah baju yang mereka kenakan, panas, berlapis, tidak bisa dekat dg orang yang dicintai, ada teman saya seorang perawat yang juga suaminya dokter anastesi , keduanya saling menjaga jarak, seorang ibu yang perawat tidak berani dekat dengan anaknya yg masih balita, orangtuanya, seorang ayah yang menjadi perawat di wisma atleit karena ia juga seorang tantara, harus 3 bulan disana sesuai dengan protocol pemerintah.

Jadi tinggallah kalian dirumah, biar perawat yang merawat kalian, sudah kami hibahkan diri ini di profesi ini, kepada negara, jiwa dan raga, kami telah di sumpah profesi akan melayani manusia tanpa melihat latar belakang, perawat merawat masyarakat baik yang sehat ataupun sakit, merawat pasien dari segi aspek bio-psiko-sosio ,itulah perawat, merawat bangsa tanpa pamrih, lihatlah kami walau tertatih tatih tetap berdedikasi untuk tanah air, ibu pertiwi INDONESIA…Bagimu Negri…, wahai sejawat perawat, dalam organisasi ILUNI FIK UI kami merasakan deritamu, asamu dan harapanmu, tetap optimis, kami bersamamu, terimalah bantuan kami yang tidak seberapa ini.

Salam hormat ILUNI FIK UI

Nani Asna Dewi: Anggota alumni peduli center ILUNI FIK UI, ikatan alumni fakultas ilmu keperawatan Universitas Indonesia