SeaLand Lakukan Direct Call Perdana dari Terminal Petikemas Makassar

Oleh : Hariyanto | Jumat, 20 Maret 2020 - 18:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) bekerja sama dengan SeaLand (Maersk Line Group) melakukan direct call atau pelayaran langsung ke luar negeri perdana melalui Terminal Petikemas Makassar (TPM).

Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, untuk pengapalan kali ini umumnya memuat komoditas unggulan asal Sulawesi Selatan, melalui konsolidasi kargo dari semua pengusaha atau eksportir yang ada.

Adapun komoditas yang disiapkan di antaranya produk perikanan seperti ikan beku, udang, gurita, cumi dan rumput laut yang cukup banyak terdapat di wilayah Sulsel dengan rute direct call adalah China, Thailand, Malaysia, Makassar, Balikpapan dan Filipina menggunakan kapal milik SeaLand, yaitu Maersk Wolgast.

“Dengan jumlah bongkar sebanyak 39 box dan yang akan naik 9 box kontainer,” kata Farid Padang kepada INDUSTRY.co.id melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Farid berharap, direct call yang dilakukan bersama SeaLand ini bisa menopang peningkatan jumlah ekspor dari Sulsel, sehingga juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

“Semoga dengan kerja sama ini, direct call utamanya dari Makassar akan terus meningkat. Sebelumnya [Pelindo IV] juga sudah melakukan kerja sama direct call dengan salah satu perusahaan pelayaran asing asal Hongkong. Dengan kerja sama direct call bersama SeaLand ini, diharapkan akan lebih banyak lagi barang ekspor yang bisa dibawa langsung ke luar negeri tanpa harus melalui Jakarta atau Surabaya,” tuturnya.

Farid menyebutkan selain dari TPM, pihaknya bersama SeaLand juga akan melakukan direct call dari Balikpapan, tepatnya dari Kaltim Kariangau Terminal (KKT). “Rencananya Minggu (22 Maret 2020) akan dilakukan direct call dari KKT, dimana SeaLand juga akan mengangkut sejumlah kargo yang sudah disiapkan,” ujarnya.

Farid mengatakan bahwa saat ini potensi ekspor khususnya dari Kalimantan Timur cukup besar. Tercatat ada delapan perusahaan yang setiap bulan berkontribusi lumayan besar terhadap aktivitas ekspor di wilayah tersebut, di antaranya PT Balikpapan Forest Industri, PT Herman Group, PT Sumalindo Lestari Jaya, PT Linda Hanta Wijaya, PT Cipta Krida Bahari, PT Korindo dan PT Tirta Mahakam serta eksportir lainnya di wilayah Kaltim.

“Total kontribusi dari delapan perusahaan yang aktif melakukan kegiatan ekspor impor di wilayah Kaltim tersebut mencapai 783 box kontainer per bulan dengan komoditas yang dikirim berupa plywood, rumput laut, bungkil, spare part dan oli bekas yang dikirim dan juga didatangkan dari beberapa negara yakni Jepang, Korea, Shanghai dan China,” paparnya.

Farid menuturkan bahwa hampir semua kegiatan ekspor impor di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melalui Terminal Petikemas (TPK) Kariangau sebagai hub port dengan empat perusahaan pelayaran yang dilayani yaitu PT SPIL, Meratus, TemasLine dan PT Tanto Intim Line.

Menurutnya ada beberapa keuntungan yang didapat pengusaha dengan melakukan direct call ke negara tujuan, dibandingkan harus melalui Jakarta atau Surabaya.

“Yakni ada efisiensi biaya sebesar kurang lebih 50%, terjadi efisiensi waktu antara 9 – 15 hari, barang tidak rusak karena tidak lagi ada double handling, serta dapat meningkatkan PAD karena Surat Keterangan Asal (SKA) barang diterbitkan oleh daerah asal,” sebutnya.

Menurutnya juga, selama ini Makassar selalu menjadi hub untuk direct call dan direct export dari Kawasan Timur Indonesia (KTI). Kedepan, dengan direct call yang dilakukan SeaLand dari Terminal Petikemas Kariangau, maka akan ada tiga pelabuhan kelolaan Pelindo IV yang melakukan kegiatan pelayaran langsung ke luar negeri.

“Yaitu TPM, Makassar New Port (MNP) dan Terminal Petikemas Kariangau, sehingga kompetisi kegiatan ekspor juga akan terbagi dan volumenya jadi bertambah,” jelasnya.

Adapun rute Maersk Wolgast yaitu Tanjung Pelepas, Singapura, Makassar, Balikpapan, Tawau, Davao City, Cagayan de Oro, Shanghai, Ningbo, Tanjung Pelepas, Thilawa dan Yangon.

Sementara itu terkait virus corona yang sedang mewabah, pihaknya telah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk terlebih dahulu memeriksa seluruh anak buah kapal (ABK) Maersk Wolgast. “Dan sudah dinyatakan clear and clean, sehingga kapalnya bisa sandar di TPM,” tukasnya.