Industri Padat Modal, Pemerintah Perlu Bangun Lembaga Pembiayaan Produksi Perkapalan

Oleh : Candra Mata | Jumat, 20 Maret 2020 - 07:20 WIB

INDUSTRY co.idJakarta, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakinkan bahwa industri perkapalan nasional sudah mencapai beberapa kemajuan. 

Seperti diantaranya peningkatan jumlah galangan kapal menjadi lebih dari 250 perusahaan dengan kapasitas produksi yang mencapai sekitar 1 juta tonase bobot mati per tahun untuk bangunan baru dan hingga 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.

“Ke depan, kami berharap kapasitas produksi untuk bangunan baru maupun reparasi kapal dapat terus ditingkatkan,” tegas Menperin Agus di Jakarta Kamis (19/3).

Apalagi, sebut Agus, industri perkapalan atau galangan kapal merupakan salah satu sektor strategis dan mempunyai peran vital untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. 

Ia juga menyatakan, pihaknya bersama para pemangku kepentingan terkait, senantiasa proaktif untuk mendukung kemajuan industri galangan kapal di Tanah Air dengan mengeluarkan program dan kebijakan strategis. 

“Kami terus mendorong peningkatkan investasi untuk menumbuhkan sektor industri galangan kapal di dalam negeri sekaligus juga memacu utilisasinya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga mengisi pasar ekspor,” paparnya.

Ia menyebutkan, yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah dalam pengembangan industri perkapalan, salah satunya adalah adanya bantuan mengenai pendanaan proses produksi. 

Sebab, selain padat karya dan padat teknologi, karakteristik industri galangan kapal juga padat modal.

“Dalam membangun kapal, mereka membutuhkan biaya yang sangat besar, sementara proyeknya tidak bisa dijadikan jaminan oleh pihak bank. Sesuai amanat Undang-Undang Perindustrian, pemerintah perlu membangun lembaga pembiayaan itu sendiri,” pungkas Menperin.