Batam Menjadi Kota dengan UMK Tertinggi di ASEAN

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 29 Maret 2017 - 15:23 WIB

INDUSTRY.co.id, Batam - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Ir Cahya mengatakan, Pulau Batam sebagai tujuan investasi benar-benar tidak menarik lagi sekarang. Hal itu disebabkan, selain perizinan yang semakin sulit, birokrasi yang berbelit-belit, kini upah minimum kota (UMK) Batam paling tinggi dibanding negara-negara Asean, kecuali Singapura dan Brunei.

Bahkan Cahya mengatakan Batam sudah tidak punya kekhususan lagi. Ditambah statemen-statemen petinggi Batam yang sering membuat kegaduhan dan kekisruhan hingga pembagian kewenangan antara Badan Pengusahaan (BP) dan Pemerintah Kota (Pemko) yang tak jelas, membuat kondisi Batam semakin dijauhi investor.

''Kini kami benar-benar dilanda kegelisahan. Setiap hari saya menerima puluhan telepon bernada pesimis dan kekecewaan dengan kondisi ekonomi di Batam. Kami seolah lagi putus asa. Tidak mengerti harus berbuat apa dan harus mengadu kemana lagi. Satu-satunya hanya kepada Tuhan kami mengadu,'' ungkapnya.

Cahya menuturkan, di tengah persaingan ekonomi global, seharusnya Batam segera berbenah dan mempercantik diri untuk menarik investor. Tapi kenyataannya malah larut dalam kegaduhan dan saling tuding, saling menyalahkan.

''Kapan kita kerjanya. Sedih melihat ini semua,'' ujarnya kepada Batam Pos, Rabu kemarin.

Belum lagi, sambungnya, nilai UMK yang semakin tinggi dan tidak kompetitif lagi di kalangan negara Asean.

Tetangga kita Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam kini benar-benar menjadi kompetitor kita. Dengan UMK yang relatif sangat rendah, membuat satu persatu perusahaan di angkat kaki dari Batam dan berpindah kesana,'' terangnya.

Cahya mengatakan, di negara lain, UMK tidak naik tiap tahun, tapi diputuskan berdasarkan kondisi ekonomi tiap tahun. ''Kalau kita pasti akan naik tiap tahun. Diperkirakan 5 tahun lagi UMK kita sudah mencapai Rp 5 juta per bulan,'' sebutnya.

Saat ini, minimum ada lebih dari 200.000 pengangguran yang lagi menunggu kerjaan. Setiap ada lowongan, ribuan pencari pekerja antre melamar. ''Benar-benar prihatin sekali,'' ucapnya

Berikut ini adalah Daftar UMK 2017 di Beberapa Negara Asean

1. Myanmar Rp 940.000 per bulan

2. Laos Rp 1.500.000 per bulan

3. Kamboja Rp 1.800.000 per bulan

4. Vietnam Rp 2.200.000 per bulan

5. Filipina Rp 2.700.000 per bulan

6. Thailand Rp 2.800.000 per bulan

7. Malaysia Rp 3.000.000 per bulan

8. Batam Rp 3.240.000 per bulan