Sektor Otomotif Menderita Digerogoti Virus Corona

Oleh : Ridwan | Selasa, 10 Maret 2020 - 19:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Wabah virus corona turut melumpuhkan aktivitas sejumlah industri khususnya sektor otomotif, baik di tingkat global maupun domestik. 

Kondisi ini lantaran dunia industri saling terhubung oleh rantai pasok (supply chain) global, maka ketika ada pasokan yang tersendat, tentu hal ini mempengaruhi aktivtas produksi suatu barang. 

Dari sektor otomotif misalnya, produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company yang harus menghentikan operasional pabrik setelah ditemukan salah satu karyawannya positif virus corona.

Kondisi global yang kian terpuruk juga menjadi perhatian pabrikan Toyota di Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam mengatakan, kondisi di Korea Selatan dapat saja terjadi di belahan dunia lain dan berpotensi menggangu rantai pasok pabrikan Toyota di dunia. 

"TMMIN akan terus mempriorotaskan yang efektif jika pasokan terganggu. Kami juga selalu monitor setiap minggu terutama ke para supplier," kata Bob Azam dilansir Kontan (9/3/2020).

Dijelaskan Bob Azam, TMMIN juga telah menyiapkan alternatif jika terjadi gangguan pasokan komponen produksi mobil. Namun, Bob memastikan, untuk produksi dan pasokan pabrikan mobil Toyota di Indonesia sampai akhir Maret nanti masih aman.

"Untuk bulan April dan periode berikutnya masih dalam pantauan," jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily mengungkapkan bahwa, rantai pasokan pabrikan saat ini sudah terkoneksi secara global. 

Menurut Ernando, pihaknya terus mengamati setiap perkembangan dan menjaga pasokan dari supplier.

"Jika (wabah) berkepanjangan, maka akan terdampak bagi pasokan, karenanya akan berpengaruh terhadap ekonomi makro Indonesia," katanya.

Namun Isuzu berharap pasar tetap stabil sembari sehingga mendorong penjualan.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berkeyakinan 3-4 bulan ke depan bahan baku industri khususnya sektor otomotif masih aman. 

"Seharusnya 3-4 bulan kedepan masih aman, kita harap suasana global berkaitan dengan virus corona ini sudah ada normalisasi termasuk impor dan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri otomotif," kata Menperin Agus saat membuka GIICOMVEC 2020 di Jakarta (5/3/2020).