Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Rakernas BPP Hipmi 2017

Oleh : Herry Barus | Minggu, 26 Maret 2017 - 11:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden Joko Widodo bakal membuka Rapat Kerja Nasional Hipmi yang akan diselenggarakan pada Senin 27 Maret.

"Sudah dijadwalkan akan dibuka Bapak Presiden Jokowi," kata Rizal Calvari Marimbo pengurus DPP Himpi mengutip pernyataan Balil Lahadila, Minggu (26/3/2017)

Menurut dia, selain Presiden Jokowi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja juga dijadwalkan akan menjadi pembicara dan narasumber. Diantaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, wakil  Menteri ESDM Archandra Tahar.

Ketum Hipmi juga menuturkan, Rakernas akan dihadiri sebanyak 1500 pengurus dari 34 Badan Pengurus Daerah se-Indonesia .


Kali ini, Rakernas mengangkat tema "Economic Revolution: Berkeadilan dan berkelanjutan", serta juga akan membahas konsolidasi internal serta perkembangan perekonomian dan dunia usaha terkini.

"Misalnya kita akan bahas rekomendasi kebijakan-kebijakan apa yang pemerintah perlu ambil untuk mengatasi tingginya disparitas pelaku dunia usaha, masalah Freeport, masalah kedaulatan energi, daya saing usaha kecil menengah, ketimpangan pembangunan antar wilayah, deindustrilisasi, serta berbagai kebijakan yang diharapkan berpihak kepada pelaku usaha lokal dan daerah," paparnya.
 

Bahlil memberi contoh, terkait disparitas dunia usaha, pihaknya tetap mendukung penguatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sesuai amanat UU No. 5 Tahun 1999.

Sebab itu, Hipmi tidak mendukung uji materi atas UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi karena penguatan KPPU diperlukan guna mencegah disparitas yang terlalu besar di dunia usaha.

Ketum Hipmi mengemukakan, UMKM di Indonesia terus bertambah bahkan diperkirakan mencapai 56 juta pelaku usaha.

Herannya, ujar dia, pelaku UMKM ini tidak mengalami peningkatan signifikan dari segi aset dan kapasitas usaha, sedangkan usaha-usaha konglomerasi kian menggurita dan mengalami pertumbuhan aset yang spektakuler.

Bahlil mengatakan, gejala tidak sehat tersebut dapat dilihat dari sulitnya usaha level menengah masuk ke jajaran usaha berukuran besar.

"Dari puluhan juta usaha kecil yang ada, rata-rata usaha kecil itu mentoknya nanti di menengah saja. Seperti ada kekuatan besar yang menghalangi dia naik kelas," tegasnya

Sementara itu Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya yang baru dilantik, Afifuddin Kalla, berkomitmen untuk menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ke depan komunikasi intensif terus kita jalankan. Prinsipnya ke depan dengan adanya dorongan Hipmi Jaya, Pemprov DKI akan beri perhatian khusus terhadap dunia usaha di Jakarta," kata Afifuddin kepada awak media  di Jakarta, Sabtu (25/3/2017)

Afifuddin berjanji untuk menjadikan Hipmi Jaya sebagai organisasi pengusaha muda terdepan dan modern melalui strategi implementasi digital.

Selain itu, ujar dia, pihaknya berupaya menjalin sinergi yang baik dan kokoh, serta mendorong kebijakan Pemprov DKI yang propengusaha lokal.

Ia menyatakan keinginannya untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda baru di Jakarta lewat pendidikan kewirausahaan.

Program ini, lanjutnya, Affifudin akan melibatkan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan lembaga perbankan sebagai penyalur bantuan modal kepada calon-calon pengusaha muda.