Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Perlu Pahami Ekosistem Industri

Oleh : Candra Mata | Minggu, 01 Maret 2020 - 07:32 WIB

INDUSTRY co.idJakarta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menginginkan para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) memahami sepenuhnya ekosistem yang ada sehingga dapat menciptakan peluang-peluang baru serta keseimbangan antara pemain lokal dan asing di pasar tanah air.

“Tantangan ekonomi kreatif ke depan adalah memahami ekosistem ekraf itu sendiri. Bukan lagi memikirkan bagaimana mendesain, memproduksi, mengemas, memasarkan dan sebagainya,” kata Wishnutama di Jakarta beberapa waktu lalu.

Indonesia merupakan pasar yang sangat besar bagi produk-produk ekonomi kreatif. Bahkan di tahun 2045, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan ekonomi nomor 4 (empat) terbesar di dunia. 

Untuk itu, kata Wishnutama, penting bagi pelaku ekonomi kreatif untuk benar-benar memahami ekosistem yang ada.

“Saya tahu di e-commerce komponen produk ekonomi kreatif itu bisa 60 sampai 70 persen. Tetapi produk buatan Indonesia hanya 10 persen dari produk ekonomi kreatif yang dijual di e-commerce,” katanya.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah pada kesempatan yang sama juga menjelaskan, di era revolusi industri 4.0, manusia tidak lagi menjadi satu-satunya penggerak utama. 

Sebab, perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ketenagakerjaan.

"Karakter industri pun berubah tidak lagi berbasis pada sumber daya alam (SDA) melainkan berbasis pengetahuan, inovasi, SDM. Jadi, beranilah bersaing," ujar Ida Fauziah.