Sejak 1956, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Terus Catatkan Pertumbuhan

Oleh : Candra Mata | Rabu, 19 Februari 2020 - 23:46 WIB

INDUSTRY co.id - Jakarta, PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang berdiri sejak 1956 terus menunjukkan tata kelola bank yang baik. 

Hal ini tercermin dari hasil laporan keuangan yang dirilis pada hari ini Rabu (19/2/2020) di Jakarta, Bank Danamon berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 4,07 triliun pada tahun 2019, atau tumbuh 4% dari tahun sebelumnya. 

Selain pertumbuhan laba, Danamon juga mencatatkan likuiditas dan permodalan yang sehat, per 31 Desember 2019, perseroan mengelola aset sebesar Rp194 triliun bersama anak perusahaannya, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

Dalam hal kepemilikan saham, 94,1% saham Bank Danamon dimiliki oleh MUFG Bank, Ltd. dan 5,9% dimiliki oleh publik.

Bank Danamon terus berfokus terhadap pendanaan granular yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 23% pada giro dan tabungan (CASA) dan TD regular. 

CASA naik 7% menjadi Rp 55,7 triliun, dengan demikian CASA mencakup hampir setengah dari total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 49,7%. 

Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 99,7% pada akhir 2019 menunjukkan likuiditas Bank yang dikelola dengan baik.

Pada kuartal ke-empat tahun 2019, ekuitas tier-1 Bank Danamon melebihi Rp 30 triliun, di atas persyaratan untuk menjadi bank BUKU IV. 

Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. 

CAR konsolidasian meningkat menjadi 24,2% pada akhir 2019 dibandingkan 22,8% pada setahun sebelumnya.

Pertumbuhan juga terlihat dari sisi portofolio Kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 6% menjadi Rp 44,0 triliun. 

Segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatatkan pertumbuhan sebesar 1% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 31,5 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage tumbuh 16,3% menjadi Rp 9,1 triliun.

Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 7% secara setahunan menjadi Rp 54,8 triliun di tengah perlambatan pada industri otomotif.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 5% menjadi Rp 143,8 triliun secara setahunan.

Sementara dari sisi aset, Bank Danamon terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses collection dan recovery kredit yang disiplin. 

Rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir 2019 tercatat stabil di posisi 3,0%. Sementara, rasio kredit restrukturisasi membaik 30 basis poin dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 2,3%.

Pertumbuhan lainnya yakni, pendapatan biaya atau fee income tumbuh 12% menjadi Rp 3,7 triliun. 

Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan 11% dari asuransi umum dan 30% dari treasury.

Saat ini, Bank Danamon didukung oleh 960 jaringan kantor cabang konvensional, unit Syariah dan kantor cabang anak perusahaannya serta lebih dari 60.000 jaringan ATM Danamon, ATM Bersama, PRIMA dan ALTO yang tersebar di 34 provinsi.

Selain jaringan fisik, layanan Danamon juga dapat diakses melalui Danamon Online Banking, aplikasi D-Bank, D-Card, serta SMS Banking.