Diserbu Semen Impor Murah Asal China, BUMN Semen Semakin Nyesek

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 19 Februari 2020 - 18:36 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Produksi semen yang dihasilkan PT Semen Indonesia saat ini kurang lebih 120 juta ton setahun dan hanya terserap pasar 70 juta ton. Jadi, masih terjadi kelebihan supply sebesar 50 juta ton.

“Tidak terserapnya produksi semen tersebut disebabkan oleh masuknya semen impor dari Cina dan munculnya pabrik-pabrik semen baru milik swasta,” demikian disampaikan Amin Ak, Kapoksi F-PKS Komisi VI DPR RI, dalam siaran persnya, yang diterima redaksi, Rabu Sore (19/2/2020).

Menurut Amin, Sebetulnya harga jual semen indonesia di dalam negeri paling murah dibanding dengan harga-harga semen di negeri tetangga atau di Cina. Harga Semen Indonesia berkisar 58 USD/ton sedangkan Cina menjual semen dalam negeri mereka 98 USD/ton. Namun semen dari Cina yang masuk ke Indonesia dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga produk BUMN Semen. Hal itu terjadi karena adanya predatory pricing yang sudah cukup lama menjadi perhatian banyak pihak.

“Pemerintah harus menunjukkan keberpihakan kepada BUMN Semen dengan jalan merevisi Permendag No 07 tahun 2018 tentang Ketentuan Impor Semen Clinker dan Semen,”ujarnya.

Komisi VI DPR RI, kata dia, meminta Pemerintah untuk melakukan moratorium pendirian pabrik semen baru. Disisi lain Komisi DPR RI juga meminta BUMN semen untuk terus meningkatkan efisiensi agar tetap bisa menjadi market leader di tingkat regional.