Presiden Jokowi Kapok Absen di Hari Pers Nasional

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 08 Februari 2020 - 11:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Banjar Baru - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara peringatan  Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di halaman Pemprov Kalimantan Selatan, kota Banjar Baru, Kalsel, Sabtu (8/2/2020).

Jokowi bersama Ketua PWI Pusat, Atal S Depari dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya sekaligus melakukan penanaman pohon yang berlokasi sekitar 100 meter dari panggung acara.

Dalam pidatonya, Jokowi mengaku selalu berusaha menghadiri hajatan rutin tahunan insan pers ini.

"Selama jadi presiden sekali saya tidak hadir di HPN , tapi saya kapok, sekarang saya usahakan hadir, ini mau ke Canberra, Australia, saya belokan ke sini dulu. Karena insan pers adalah sahabat saya," kata Jokowi.

Jokowi pun menjelaskan alasan dirinya kapok absen di acara HPN. Menurut dia, insan pers selalu menemani kemanapun dirinya pergi. Bahkan, para menteri belum tentu selalu mengikuti kemana dirinya pergi. Meski pers tetap kritis terhadap dirinya, namun Jokowi mengaku tidak pernah membenci pers.

"Bagi saya insan pers bukan benci tapi rindu tetapi, selalu di hati dan selalu rindu. Selama lima tahun pertama menjabat hingga kini, pers tetap mengkritik, baik kritik yang pedas kurang pedas dan biasa saja. Termasuk saat memberitakan Pemilu 2019 pemilihan umum terbesar dan terumit di dunia. Tahun ini akan ada Pilkada di 270 daerah, saya berharap dukungan pers lebih maksimal," tuturnya.

Jokowi berharap pers menjadi garda terdepan untuk bisa menyampaikan informasi yang benar. Terlebih, di tengah merebaknya wabah virus corona. Dengan begitu, masyarakat tidak semakin panik karena informasi yang salah.

"Karena masyarakat yang sehat yang mendapatkan informasi yang sehat dan baik, itu butuh jurnalis dan ekosistem yang baik, sehingga masyarakat dapat konten yang baik. Itu semua butuh industri pers yang sehat." ujarnya.

 

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, dalam era digital saat ini posisi pers mengalami ancaman. Ia mengaku sudah berbicara dengan para pemimpin redaksi media massa untuk menyiapkan draft regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers.

 

"Jangan sampai dikuasai platform digital dari luar. Tidak ada aturan, tidak bayar pajak, ambil iklan yang merugikan industri pers Indonesia," tegasnya.

 

Masih di tempat yang sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat, Atal S. Depari bersyukur di tengah padatnya agenda, Presiden Jokowi menyempatkan diri menghadiri acara keluarga besar wartawan Indonesia. 

 

menyampaikan terima kasih meski di tengah padatnya agenda kepresidenan, Jokowi 

 

Atal menjelaskan, tagline HPN 2020 yakni" Pers Menggelorakan Kalimantan Selatan, Gerbang Ibu Kota Negara" merupakan komitmen insan pers mendorong pembangunan di berbagai daerah, termasuk Kalsel.

 

Ia mengutarakan pers Indonesia adalah pers milik rakyat. Sehingga menjadi komitmen pers untuk berpihak pada kepentingan rakyat.

Acara ini turut dihadiri sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, pimpinan media massa dan organisasi pers. Tampak pula  Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI, Puan Maharani, serta 20 duta besar negara sahabat.