Kepala BKPM Bahlil Tekankan Investasi Kurangi Pengangguran Intelektual

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 01 Februari 2020 - 14:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Depok- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan orasi ilmiah didepan 1.991 wisudawan dalam acara Dies Natalis Universitas Indonesia (UI) ke-70 dan Wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor di Balairung UI Depok pada hari Sabtu pagi ini (1/2/2020).

Kepala BKPM mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan terima kasih dapat menjadi bagian dari keluarga besar UI di pagi ini. “Semua pelajar di Indonesia ini pasti ingin masuk UI, termasuk saya ini dulu pengen juga jadi mahasiswa di UI,” ujar Bahlil.

Bahlil menyampaikan bahwa lulusan UI memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan daya saing bangsa. "UI itu seperti Teh Sosro, siapapun Presidennya, biasanya pengatur ekonomi jebolan UI. Seperti senior-senior saya, Ibu Sri Mulyani, Pak Chatib Basri, Pak Mahendra", ucap Bahlil.

Terkait investasi, Kepala BKPM ingin menyampaikan pentingnya penciptaan lapangan kerja sebagai dampak investasi. “Walaupun Bapak dan Ibu belum lulus, tetap bisa mendirikan usaha menjadi _entrepreneur_. Izinnya ini sekarang dipermudah, semua di BKPM. Hal ini penting agar mengurangi pengangguran. Jangan sampai para lulusan yang baik-baik ini menjadi pengangguran intelektual,” ujar Bahlil.

Dengan terlaksananya Inpres Nomor 7/2019 pada Bulan Februari 2020 maka di BKPM akan ada 25 perwakilan Kementerian/Lembaga (K/L) yang memberikan izin investasi kepada pengusaha. Jadi pengusaha tidak perlu ‘tawaf’ ke K/L untuk mendapatkan izin. “Hal ini penting untuk melahirkan pengusaha-pengusaha yang lebih banyak agar tidak hanya yang itu-itu saja. Di Indonesia itu ada 2 kategori pengusaha ‘by nasib’ dan ‘by nasab’. Sekarang perlu ditambah adalah ‘pengusaha by design’,” tegas Bahlil menutup orasinya.

Sementara dalam sambutan Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD, yang memimpin upacara wisuda ini, menyatakan bahwa kekuatan disrupsi teknologi telah merubah tatanan kehidupan. Disrupsi teknologi harus dapat dimanfaatkan dalam dunia akademik termasuk juga dilahirkan dari lingkungan perguruan tinggi.

Penggunaan teknologi informasi, Artificial Intelligence (AI) telah diintegrasikan dalam program-program pendidikan di UI, seperti penggunaan program e-learning UI, program belajar online, publikasi penelitian bukan hanya bagi mahasiswa UI namun juga masyarakat luas. Teknologi memberikan keleluasaan akademisi untuk berinovasi untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah, kemampuan berkarya kreatif dan inovatif.