PLTP Global Pertama Engie Mulai Beroprasi

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 18 Desember 2019 - 11:40 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pada Senin (16/12), ENGIE mengumumkan mulai mengoperasikan secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) pertamanya di dunia yang berlokasi di Muara Laboh, Sumatra Barat, Indonesia.

PLTP Muara Laboh ini ikut berkontribusi terhadap target Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional menjadi 31 persen pada tahun 2050.

Proyek pembangkit fase pertama ini menghasilkan energi listrik terbarukan dan bebas emisi sebesar 85 megawatt (MW). Besaran ini setara dengan konsumsi listrik bagi sekitar 340.000 rumah tangga Indonesia. Listrik tersebut dijual ke PT PLN (Persero) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement) selama 30 tahun.

“Keberhasilan ENGIE dalam mewujudkan proyek panasbumi Muara Laboh ini sejalan dengan ambisi Grup usaha kami untuk mempercepat transisi nol-karbon dunia dan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan dengan kapasitas 9 GW di seluruh dunia pada tahun 2021,” kata President and CEO ENGIE Asia-Pasifik, Paul Maguire.

“Kami senang bahwa melalui proyek ini, kami berkontribusi pada target ambisius yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.”

Sementara Country Manager ENGIE Indonesia, David Cullerier, mengatakan, “ENGIE bangga memiliki mitra yang sepaham dan berpengetahuan lokal seperti PT Supreme Energy, dan Sumitomo Corporation yang bergabung dengan kami dalam upaya menempatkan perusahaan Indonesia di jalan menuju keberlanjutan.”

“Kami yakin, keberhasilan kami di Muara Laboh akan membuka jalan bagi perkembangan baru di bidang angin, matahari, hidro dan biogas yang sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengurangi emisi."

Peluang Ekonomi Baru

Selama masa konstruksi yang dimulai tahun 2017, proyek ini telah menyediakan lapangan kerja bagi 1.200 orang dan mendukung bisnis lokal.

“Energi panasbumi adalah sumber energi terbarukan, tidak pernah habis dan ramah lingkungan yang menggunakan panas dari bawah tanah untuk menghasilkan listrik hijau. Kami senang memiliki mitra tepercaya dan berteknologi maju seperti ENGIE dalam mewujudkan proyek ini menjadi kenyataan dan memberdayakan banyak kehidupan,” kata Chief Operating Officer PT Supreme Energy Muara Laboh, Victor Van Der Mast.

Proyek Muara Laboh memenuhi standar lingkungan dan sosial tertinggi yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman seperti Asian Development Bank (ADB) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

ENGIE telah hadir di Indonesia selama lebih dari 60 tahun, dan PLTP Muara Laboh merupakan proyek energi terbarukan pertamanya di Indonesia.