Harga Saham Stagnan Empat Tahun Berturut-turut, Ini Penjelasan CPRO

Oleh : Ridwan | Jumat, 13 Desember 2019 - 17:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Selama empat tahun berturut-turut, sejak tahun 2015 hingga saat ini, harga saham PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO), stagnan di angka Rp50/saham. Padahal, saham perusahaan memproduksi makanan olahan ikan dan udang dan pakan hewan peliharaan ini pertama kali diperdagangkan ke publik pada tahun 1990 sebesar Rp4.000. 

Alhasil, menukil dari istilah yang diungkapkan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, saham CPRO masuk kategori saham gocap atau emiten dengan saham yang mentok di angka Rp50/saham. 

Direktur Keuangan CPRO Saleh mengatakan, kondisi stagnasi harga saham CPRO disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kegagalan perseroan untuk membayar obligasi yang menyebabkan kerugian secara akuntansi.

"Terlepas hal tersebut, kami berhasil membukukan laba yang luar biasa pada 2018. Jadi, jangan hanya dilihat dari harga saham," ujar Saleh saat ditemui selepas Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Bursa Efek Indonesia, Jumat. 

CPRO tercatat telah melakukan restrukturisasi obligasi sebanyak tiga kali. Yang pertama pada 2009, ketika sejumlah tambak udang CPRO diserang virus IMNV dan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Restrukturisasi kedua terjadi pada 2017, saat terjadi pola budidaya inti plasma menjadi pola budidaya mandiri di Lampung. 

Restrukturisasi ketiga, lanjut Saleh, terjadi pada 2019 dengan tujuan untuk perpanjangan waktu jatuh tempo obligasi guna menyesuaikan kondisi finansial sehingga CPRO dapat tumbuh dan berkembang sesuai harapan.

"Diharapkan, CPRO akan memiliki kemampuan finansial yang lebih baik untuk mendukung upaya peningkatan kinerja CPRO," tukasnya.