BKPM Kembali Gelar Market Sounding Proyek Kerjasama Pemerintah dengan KPBU Pengembangan Kawasan Jogja Agro Techno Park

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 07 Desember 2019 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas serta Kantor Bersama Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), menyelenggarakan kegiatan Market Sounding Proyek KPBU Pengembangan Kawasan Jogja Agro Techno Park (JATP) pada hari Kamis (5/12) di Kantor BKPM.

“Sebagai negara agraris, Pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur pertanian untuk mendukung peran strategis sektor pertanian dalam ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani“, ujar Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM, Heldy Satrya Putera dalam sambutannya.

Kawasan JATP akan dikembangkan sebagai pusat inkubasi pertama di Indonesia dengan melalui skema KPBU. Lokasi JATP terletak di jalur utama dari Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo menuju Wisata Candi Borobudur. Proyek Pengembangan Kawasan JATP ini merupakan program prioritas Gubernur DIY dalam rangka mengatasi permasalahan alih fungsi lahan pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan meningkatkan ketahanan pangan.

Asisten Sekretariat Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Saktiana menyampaikan, “Pengembangan Kawasan JATP merupakan salah satu dari tiga prioritas pembangunan DIY, selain Yogyakarta Smart Province dan Pembangunan Rumah Sakit Internasional di Wates”, ujarnya.

Proyek KPBU Pengembangan Kawasan JATP memiliki total nilai investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 313 miliar dan luas lahan 18,82 hektar dengan masa konsesi 20 tahun. Cakupan proyek yang dikerjasamakan dengan pihak swasta meliputi pembangunan dan pengelolaan kawasan ekowisata, pengembangan dan pengelolaan layanan inkubasi agribisnis, serta pemasaran hasil produksi ternak dan tanaman. Mekanisme pengembalian investasi pada proyek ini adalah user tariff yang berasal dari potensi pendapatan antara lain yaitu: inkubator agribisnis, pelatihan pertanian, edu tourism dan ecotourism, serta integrated and healthy farming.

Kegiatan Market Sounding bertujuan untuk mendapatkan masukan (feedback) dari pasar terhadap bentuk kerjasama yang ditawarkan dan juga untuk menginformasikan proyek ini kepada pasar atau calon investor jauh sebelum masa tender. Feedback dimaksud tidak saja dari sisi teknis tetapi juga sisi keuangan, sosial dan lingkungan bahkan alokasi risiko yang ditawarkan.

Acara ini dihadiri oleh calon investor yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN yang terdiri dari bidang usaha kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan, konsultan serta asosiasi bisnis terkait, baik dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya yaitu PT. Pembangunan Perumahan (Persero), PT. Adhi Karya (Persero), Sojitz Corporation, Nippon Koei, Daewoo E&C, China State Construction Engineering Corporation, Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) serta China Development Bank, dan Indonesia Infrastructure Finance.