Meski Persaingan Reservasi Hotel Kian Ketat, Agoda Akui Pertumbuhan Bisnisnya Terus Meningkat

Oleh : Ridwan | Rabu, 27 November 2019 - 07:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung - Perusahaan layanan reservasi properti hotel atau resor secara online, Agoda mengakui bahwa pertumbuhan bisnisnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dibuktikan dengan makin bertambahnya jumlah listing properti (hotel, resor, dan villa) yang menjadi rekanan Agoda.

"Pertumbuhan listing kita di dunia dalam kurun waktu dua tahun bisa tumbuh 1,6 juta juta listing properti (termasuk hotel, villa, resor), dan saat ini sudah 2,2 juta listing kita di dunia," kata Country Manager Agoda Indonesia Gede Gunawan dalam media breafing di Bandung, Jawa Barat (26/11).

Untuk di Indonesia, jelas Gunawan, Agoda telah memiliki lebih dari 62 ribu properti dan 19 ribu lebih Agoda Homes. Agoda Homes adalah fasilitas penginapan non-hotel yang disediakan oleh pemilik properti atau disebut host. Agoda Homes bisa berupa apartemen, homestay, bahkan rumah pohon.

Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu pasar potensial bagi Agoda. "Indonesia masih menjadi pasar potensial buat kami, ceruk pasarnya masih besar," terangnya.

Berdasarkan data statistik yang dihimpun Agoda, pertumbuhan bisnis sharing economy di tahun 2025 akan sebanding dengan pertumbuhan ekonomi tradisional. Bahkan, jumlah transaksi bisnis sharing ecomomy pada tahun 2021 mencapai USD 194 juta dengan jumlah pengunjung mencapai 174 juta orang.

"Jadi, saya melihat potensi bisnis ini sangat luar biasa kedepannya," ungkap Gunawan.

Dijelaskan Gunawan, keindahan alam dan ragam budaya menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan mancanegara (wisman) untuk menghabiskan waktu liburnya di Indonesia. Tercatat, Singapura, Malaysia, dan Australia negara asal kunjungan terbanyak ke Indonesia dan melakukan reservasi lewat Agoda.

"Tentu saja dengan meningkatnya jumlah wisman yang datang ke Indonesia akan mendongkrak permintaan hotel, resor, villa serta penginapan non-hotel. Ini menjadi peluang bagi kami (Agoda)," terangnya.

lebih lanjut, Gunawan mengatakan, Bali, Jakarta, Bandung, Yogyakarta masih menjadi destinasi teratas di Indonesia untuk wisatawan internasional. Sedangkan, Singapura, Kuala Lumpur, Tokyo, Bangkok, dan Penang menjadi destinasi internasional teratas untuk wisatawan Indonesia.

Sementara itu, China, India, Jepang menjadi negara tiga teratas di Asia dengan properti paling banyak di Agoda. "Orlando, Bali, London, Roma, Mayorka, menjadi lima kota dengan properti paling banyak di Agoda," ungkap Gunawan.

Untuk menarik pasar di Asia, terang Gunawan, pihaknya telah merumuskan strategi marketing yang luar biasa diantaranya, layanan pelangga 24 jam penuh melalui telepon, email, dan chating dalam 17 bahasa. Tak hanya itu, aplikasi Agoda kini telah tersedia dalam 38 bahasa. "Ini yang menjadi kelebihan kami dibanding kompetitor lainnya," sambungnya.

Gunawan optimis dengan strategi marketing yang konsisten dapat mengambil ceruk pasar yang besar di Indonesia. "Kami optimis sekali Indonesia akan menjadi pasar yang potensial bagi Agoda," tutupnya.