Mengapa Memilih Influencer dan Media Sosial Sebagai Strategi Marketing?

Oleh : Irfan Fauzi, Mahasiswa Magister Management Technology (MMTech) President University | Rabu, 20 November 2019 - 07:55 WIB

INDUSTRY.co.id, Di dunia yang sudah menduduki level mutakhir dalam hal teknologi, tak bisa dipungkiri bila kehadiran gadget, dan barang elektronik lainnya sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Ditambah lagi internet yang menyajikan dunia dalam genggaman, proses surfing dunia maya untuk berbagai hal sangatlah mudah untuk dilakukan. Ya, semudah menggeser jari. Namun salah satunya, kegiatan berbelanja, yang sekarang juga dapat diakses secara online.

Keberadaan teknologi yang menyebar ke berbagai sektor yang juga menjadi pendukung untuk berbelanja online, secara tidak langsung memaksa para produsen barang Indonesia membangun toko secara online pula, untuk memperbesar skala keuntungan, atau hanya untuk tidak kalah dengan kompetitor sebelah. Berdasarkan hasil riset Google Think - Insights for brand 2018, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan internet online paling pesat di Asia Tenggara.  Semua berbeda di dunia belanja online. Kita sempat mengetahui sistem mouth-to-mouth pada dunia offline, namun kini, dunia online bermain-main dengan influencer media sosial hingga selebriti. Strategi marketing ini mengarah kepada peningkatan brand awareness yang bermuara pada tingginya brand loyalty yang juga membangun trust pada para konsumen. Namun disisi lain, siapa sih yang tidak ingin memakai barang yang sama dengan idola mereka? Bisa dibilang, peran influencer disini sangat besar. Sesuai namanya, influencer adalah yang mempengaruhi.

Influencer memainkan perannya masing-masing sesuai dengan bidang mereka. Umumnya, bidang mereka tergantung di panggung mana mereka berdiri di dunia media sosial. Untuk influencer wanita yang mendapat panggung atas kecantikan, mereka umumnya memperkenalkan, mengajak hingga mempengaruhi para targetnya untuk membeli produk kosmetik, pakaian, dan kualitas penyedia jasa seperti salon dan perawatan untuk wanita lainnya.

Untuk influencer pria, mereka mendapatkan objek yang lebih luas untuk diperkenalkan pada target. Mulai dari produk berbau olahraga seperti jersey, pakaian, spare part dan aksesoris kendaraan, hingga penyedia jasa seperti bengkel, paket liburan dari agensi tour and travel, dan gadget untuk gaming. Audiens yang diharapkan oleh para produsen lewat influencer pun terbatas. Kebanyakan, mereka mengacu kepada beberapa generasi yang notabene-nya aktif di dunia maya. Contohnya, Millennials.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan tim BukaReview oleh BukaLapak, dari 100 wanita Indonesia yang berusia 17-31 tahun yang aktif menggunakan Instagram sebagai media sosial utama, 88,2 % dari wanita tersebut mengikuti setidaknya satu akun Instagram fashion influencer. Hampir separuh jumlah responden pun juga terpengaruh untuk membeli barang yang dipromosikan influencer. Yang paling mencuri perhatian responden adalah pakaian keseharian yang diproduksi oleh brand lokal. Menurut 51 responden, alasan mereka membeli produk yang dipromosikan influencer dilatarbelakangi karena keinginan mereka untuk mencari inspirasi berpakaian. Ditambah lagi, dengan alasan ketika barangnya dikenakan oleh influencer terlihat semakin bagus.