Perlu Sinergi Antara Pemerintah, Dunia Usaha dan Stakeholder untuk Majukan Industri Nasional

Oleh : Ridwan | Jumat, 25 Oktober 2019 - 10:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara mengatakan memajukan industrialisasi merupakan pekerjaan rumah (PR) bersama, pemerintah, dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya. 

Untuk itu, Balai Besar Barang Bahan Teknik (B4T) dan Balai Besar Keramik perlu bersinergi, melakukan penelitian yang dibutuhkan industri nasional untuk meningkatkan daya saing dan memenangkan persaingan pasar.

"Kami harapkan lewat penelitian yang dilakukan, B4T dan Balai Besar Keramik dapat meningkatkan kontribusinya membantu industri nasional dalam mengatasi permasalahannya," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis 24 Oktober 2019.

Dengan mengutip data BPS, Ngakan menyebutkan, saat ini sektor industri masih menjadi sumber utama perekonomian nasional dengan kontribusi mencapai 19,52 persen  pada triwulan II tahun 2019, terbesar dibandingkan sektor ekonomi lainnya.

"Dari total angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 5,05 persen, sektor industri pengolahan adalah sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,74 persen," ucapnya.

Menurut Ngakan, untuk memajukan industri nasional membutuhkan dukungan inovasi, tidak hanya terkait produk, namun juga di bidang proses produksi, pemasaran, bahkan dalam pengelolaan lingkungan.

Terkait inovasi itulah, kontribusi B4T dan Balai Besar Keramik sangat dibutuhkan dunia usaha industri. "BPPI sebagai lembaga "think tank” Kementerian Perindustrian menyadari sepenuhnya bahwa balai-balai di lingkungan BPPI akan memainkan peran yang besar di era industri 4.0. Tidak hanya diharapkan sebagai “inventor”, namun juga menjadi “problem solver” bagi perusahaan industri dan masyarakat," jelasnya.

Kepala Balai Besar Barang Bahan Teknik (B4T) Budi Susanto mengatakan saat ini tugas B4T lebih fokus pada research & development (R&D) di bidang rekayasa material fungsional, diversifikasi energi dan storage system serta  teknologi informasi di bidang industri 4.0. 

Salah satu target B4T adalah menumbuhkan industri baterai ion litium, baik untuk laptop maupun produk elektronik lainnya. Tumbuhnya industri baterai ion litium penting karena selama ini nilai impornya cukup tinggi. Tahun 2018, nilai impor mencapai sekitar 200,2 juta dolar AS.

Sementara Kepala Balai Besar Keramik, Gunawan mengatakan, saat ini tugas Balai Besar Keramik difokuskan pada “advanced ceramic”-keramik maju, selain keramik konvensional yang sudah menjadi kompetensi intinya sejak dulu.