President University Kembangkan Kemampuan Berbahasa Inggris Siswa melalui Metode Activity Based Learning

Oleh : Hariyanto | Rabu, 16 Oktober 2019 - 15:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menanggapi berbagai tantangan di dunia saat ini, penguasaan bahasa Inggris diperlukan setiap individu supaya dapat bersaing dan menjadi unggul dalam berbagai bidang di tingkat internasional. Oleh karena itu bahasa Inggris harus dipelajari sejak kanak-kanak, karena itu adalah masa emas di mana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

Namun, fakta menunjukkan bahwa bahasa Inggris belum menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar di Indonesia. Hal ini menyebabkan kebebasan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum bahasa Inggris termasuk perekrutan guru bahasa Inggris.

Banyak guru bahasa Inggris yang tidak mendapatkan gelar sarjana dalam Pendidikan Bahasa Inggris ditugaskan untuk mengajar Bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang metode pengajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas yang kemudian dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris.

President University sebagai universitas dengan lingkungan internasional telah mempertimbangkan hal ini dengan serius. Sebuah tim dosen terdiri dari seorang dosen bahasa Inggris yang berbasis di Program Studi Manajemen President University Emilius German, S.S., M.Pd. dan seorang dosen bahasa Inggris yang berbasis di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar President University Disa Evawani Lestari, S.S., M.Sc. menyusun sebuah program penelitian bernama "Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas (Activity Based Learning) di Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa".

Berdasarkan informasi yang diterima INDUSTRY.co.id, Rabu (16/10/2019) menyebutkan, penelitian ini berhasil mendapatkan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Emilius dan Disa memilih Sekolah Dasar Permata Bangsa, Cikarang sebagai sekolah untuk melaksanakan program penelitian. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh guru-guru Sekolah Dasar Permata Bangsa, mereka ingin membantu para guru bahasa Inggris agar dapat mengajar secara efektif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui penerapan metode ABL.

ABL berarti bahwa guru memasukkan beberapa jenis kegiatan dalam pengajaran untuk membuat siswa belajar bahasa Inggris lebih mudah dan lebih efisien.

Agenda pertama dari program ini adalah menyelenggarakan lokakarya bagi para guru untuk memungkinkan mereka mengajar bahasa Inggris menggunakan metode ABL (10/8). Di sini, Emil dan Disa memperkenalkan metode ABL dalam proses pengajaran dan melakukan demo pengajaran menggunakan metode ABL.

"Berdasarkan penelitian sebelumnya, siswa cenderung mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar. Sementara itu, mereka cenderung mengingat 90% dari apa yang mereka katakan dan lakukan. Itu sebabnya metode ABL penting dalam proses belajar mengajar karena lebih efektif," jelas Emil.

Agenda kedua adalah implementasi ABL di mana Emil dan Disa mengadakan pre-test, mengajar siswa menggunakan metode ABL, mengadakan post-test untuk siswa, dan mewawancarai guru juga kepala sekolah untuk mengevaluasi metode pengajaran tersebut.

Metode ini terbukti lebih efektif daripada metode membaca dan menulis biasa. Salah satu guru SD Permata Bangsa mengungkapkan, para siswa sangat senang dan antusias dalam belajar dengan metode baru ini. Hal tersebut karena bahannya mudah dimengerti serta ada banyak permainan dan lagu.

Emil dan Disa berharap metode ABL dapat diaplikasikan di seluruh sekolah dasar di Indonesia untuk membantu para guru dan siswa mencapai potensinya dalam berbahasa Inggris.