Dua Tim Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia Wakili Indonesia Di Ajang Young Spikes Asia 2019

Oleh : Amazon Dalimunthe | Selasa, 24 September 2019 - 07:51 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA—Ajang Young Spikes Indonesia 2019 berhasil memilih  2 tim untuk menjadi representatif Indonesia pada ajang kompetisi kreatif paling bergengsi di Asia, Spikes Asia 2019.  Kedua tim pilihan ialah Juan Ferdinand dan Margaretha Regine Anjanette dari Dentsu X Indonesia sebagai pemenang kategori digital, serta Firtiza Octalia Eddy dan Emely Florentyna dari Isobar Indonesia sebagai pemenang di kategori integrated. Bintang-bintang baru dalam industri kreatif tersebut, akan berkompetisi dengan para insan kreatif profesional dari seluruh penjuru Asia-Pasifik di Singapura, 25-27 September 2019.

Maya Watono, CEO Dentsu Aegis Network Indonesia, mengatakan,“Kita bangga mempunyai generasi muda yang kreatif dan inovatif di DAN Indonesia dan kami akan terus berkomitmen untuk selalu memupuk kreatifitas anak-anak muda untuk dapat berkompetisi di industri kreatif.”

Wisnu Satya Putra, pemenang Gold Young Spikes 2014 di Asia Pasifik, menambahkan,” Dapat berjuang melawan seluruh negara Asia Pasifik di ajang Spikes Asia mewakili Indonesia merupakan sebuah kesempatan emas. Banyak anak-anak muda di Indonesia yang mempunyai kesempatan yang sama, akan tetapi kadang-kadang kita masih dipandang sebelah mata. Dapat mengharumkan nama Indonesia di tahun 2014 merupakan sebuah pembuktian yang harus diulang di tahun 2019 ini.”

Di kategori digital, Juan Ferdinand dan Margaretha Regine Anjanette dari Dentsu X Indonesia hadir dengan ide #JajaninAnakSD. Ide ini didasari oleh insight menarik di mana isu-isu di Indonesia seperti yang membutuhkan perhatian (spotlight) agar publik sadar akan isu tersebut. Maka, salah satu cara untuk mendapatkan “spotlight” atau perhatian publik adalah dengan mengikuti tren, yakni tren makanan.

Para pecinta makanan atau biasa yang disebut “foodies” ialah pihak yang membuat pamor online food meningkat. Maka, untuk menjawab brief, tim akhirnya menggagas ide #JajaninAnakSD, yang berarti membelikan sesuatu pada anak SD melalui jasa online food. Namun meski menggunakan jasa online food, hal yang dijual nantinya bukanlah makanan, melainkan material konstruksi dan dihargai hanya Rp 1.000,- per barang. Setiap transaksi yang dilakukan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Dengan eksekusi yang unik, kampanye sosial ini diharapkan mampu menciptakan animo di kalangan foodies, serta dapat meningkatkan donasi, karena ketika hal ini menjadi tren di tengah masyarakat, nantinya isu ini mampu menarik perhatian pemerintah.

Untuk kategori integrated, Firtiza Octalia Eddy dan Emely Florentyna hadir dengan ide #SekolahAman Express. Melihat fakta di mana menunggu adalah hal yang “menyiksa”, tak dipungkiri pula bahwa masyarakat mendamba-dambakan hidup yang serba cepat. Maka dari itu, untuk dapat mempercepat #SekolahAman, tim mencetuskan sebuah cara donasi yang mudah, tanpa harus mengusik waktu berharga para calon donatur.

Dengan memanfaatkan sesuatu yang tidak mungkin luput dari proses belanja online, yaitu memilih jasa pelayanan kurir, orang-orang sudah dapat mendapatkan layanan tercepat atau express hanya dengan menambahkan Rp 5.000,-. Setiap Rp5.000,- yang telah dikumpulkan, akan didonasikan pada #SekolahAman. Tidak hanya itu, untuk dapat membuat publik sadar akan isu #SekolahAman dan untuk memperoleh donasi yang lebih banyak, akan ada infografik serta QR code yang akan dicantumkan pada kemasan paket, dan juga pada kendaraan kurir tersebut.

Kedua ide cemerlang tersebut memperoleh hasil penilaian yang luar biasa dari para juri. Menurut juri, ide-ide tersebut tergolong baru, namun juga sangat mudah untuk dieksekusi, sehingga hal tersebut dapat menjadi solusi efektif bagi permasalahan yang ada. Tidak hanya itu pula, ide-ide tersebut juga dinilai fleksibel untuk dikembangkan di lini komunikasi lainnya agar dapat menjangkau lebih banyak orang.

“Keikutsertaan wakil wakil Indonesia dalam ajang Young Spikes Singapore menjadi sangat strategis, ditengah perubahan yang cepat dan luas di industri komunikasi pemasaran di Indonesia dan Asia. Saya percaya dan saya optimis, talent2 muda kita telah siap dengan segala dinamik lanscape baru, siap dengan kompetisi baru dan siap berperan dalam perubahan kedepan”, kata Janoe Arijanto, ketua P3I Pusat. (AMZ)