Peta Kekuatan Merebut Ketum Golkar

Oleh : Herry Barus | Jumat, 02 Agustus 2019 - 20:39 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pengamat politik Rusmin Effendy menilai peluang Bambang Soesatyo menuju Golkar1 masih berat. Ibarat pepatah masih banyak hambatan dan menapaki jalan  terjal. Pasalnya, Bamsoet bukan type petarung dan mengakar hanya gembar gembor di medsos.

"Secara kalkulasi politik, posisi Airlangga Hartarto masih cukup tangguh dan mendapat dukungan para senior, DPD Golkar maupun kino seperti Kosgoro dan MKGR," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/7/2019)

Menurut Rusmin, menghadapi munas Desember mendatang hanya ada dua kandidat yang menonjol yakni Airlangga Hartarto (AH) dan Bambang Soesatyo (BS), sedangkan kandidat lain belum begitu menonjol.

"Saya memprediksi hanya dua kandidat inilah yang bakal bertarung di munas nanti. Kalkulasi politiknya peluang AH jauh lebih besar ketimbang BS," kata dia.

Sebagai partai besar yang sudah berpengalaman, lanjut dia, Golkar harus dipimpin figur yang merakyat sesuai slogan partai.

"Kalau AH berkeinginan memimpin lagi, sah-sah saja. Periodesasi beliau kan hanya meneruskan masa transisi kepemimpinan Setya Novanto melalui Munaslub," ujarnya.

Rusmin berharap siapa pun yang bertarung di munas nanti harus mengedepan semangat sportipitas. "Soal menang kalah itu kan hal yang biasa. Yang terpenting bagaimana pileg 2024 nanti Golkar mampu menjadi pemenang pemilu bukan sebagai runner up lagi," tegas dia.

Selain itu, lanjut dia, semua kandidat caketum sebaiknya tidak melakukan kampanye hitam dan saling menjatuhkan.

"Sekarang ini kelihatan sekali ada kandidat yang berselancar di medsos untuk mempengaruhi opini publik. Kan aneh munas saja belum apalagi saling serang dan menjatuhkan sesama kandidat," kata dia.

Rusmin juga berharap munas mendatang menjadi ajang konsolidasi, regenerasi, reposisi dan restrukturisasi kepengurusan dan mengedepankan politik aksestisme demi kemajuan partai kedepan," ujarnya