INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Asuransi Total Bersama (tob insurance) saat ini secara terus menerus melakukan pengembangan pada aplikasi dan sistem baik untuk internal maupun eksternal guna mencapai pangsa pasar yang seluas-luasnya dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

Diana Tjandra Gunawan, Direktur Teknik tob insurance mengatakan bahwa sejak awal pendirian tob insurance, layanan berbasis teknologi menjadi salah satu fokus perusahaan.

“Untuk membangun kepercayaan tersebut, perusahaan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan menetapkan standar proses seperti respon yang cepat terhadap pelayanan nasabah melalui digital platform, mulai dari penerbitan polis, pelayanan klaim seperti penerbitan SPK, live video survey, dan tob insurance telah menyediakan hotline claim 24 jam di nomor 0853.7309.1000” papar Diana Tjandra Gunawan di Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Dengan layanan yang prima, Fransiskus Xaverius Wandy, Direktur Keuangan tob insurance menyebutkan sampai dengan akhir Juli 2019 tob insurance telah menerbitkan lebih dari 320.000 polis. Posisi pendapatan premi tob insurance terhitung sampai dengan bulan Juli 2019 telah mencapai Rp. 70 miliar. “Pada tahun 2019, tob insurance menargetkan pendapatan premi sebesar Rp. 150 miliar,” kata Fransiskus Xaverius Wandy.

Sementara itu, sebagai bentuk edukasi mengenai manfaat dan pentingnya perlindungan asuransi, tob insurance juga terus mendukung literasi akan pentingnya berasuransi kepada masyarakat. Untuk itu, pada kesempatan ini tob insurance membagikan polis Asuransi Kecelakaan Diri dengan total nilai pertanggungan mencapai Rp 2,5 miliar secara gratis kepada 100 wartawan dan 10 nasabah terpilih dari tob insurance dengan total nilai pertanggungan Rp. 250 juta. tob insurance juga menjalankan kewajiban sosial perusahaan melalui aksi Corporate Social Responsibility (CSR) kepada panti asuhan dan yayasan anak jalanan dengan memberikan bantuan uang tunai total senilai Rp. 15.000.000.

“Diharapkan dengan kehadiran tob insurance, turut meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap asuransi dan penetrasi industri asuransi di Indonesia” jelas Rudy Gunawan.