Sepanjang Semester I 2019, Penjualan Arwana Citramulia (ARNA) Naik 13 Persen

Oleh : Ridwan | Senin, 29 Juli 2019 - 20:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mencatatkan kinerja positif di semester I-2019. Perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar 13% year on year (yoy) menjadi Rp 1,04 triliun. Sementara, laba tahun berjalan perusahaan naik secara signifikan sebesar 46,9% yoy menjadi Rp 103,01 miliar.

Di semester II-2019, perusahaan dengan kode emiten ARNA itu optimistis kinerjanya akan lebih baik dibandingkan dengan semester I-2019. ARNA membuka semester II-2019 dengan merampungkan tambahan kapasitas sebesar 4 juta meter persegi per tahun. Saat ini, penambahan kapasitas sudah berproduksi dengan utilisasi penuh untuk plant 4B Ogan Ilir. 

Beroperasinya plant 4B Ogan Ilir diharapkan oleh perusahaan dapat memenuhi permintaan keramik lantai UNO berukuran 50x50 cm di Sumatera. Sebelumnya,  permintaan tersebut dipasok dari pabrik di Gresik, Jawa Timur. 

"Dengan demikian diharapkan secara service level akan meningkat untuk konsumen ARNA di Sumatera yaitu dari kecepatan supply, kontinuitas produk dan harga yang lebih terjangkau," kata Chief Operation Officer Arwana Citramulia, Edy Suyanto di Jakarta, Senin (29/7).

Selain itu, di semester II-2019 ARNA juga akan memperluas jaringan pemasaran dengan penunjukan sub distributor baru di Ambon dan Kupang (NTT). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah outlet yang ada. 

Sepanjang semester I-2019, ARNA telah menambah jumlah outlet sekitar 4%, dari 9.730 menjadi 10.150. Asal tahu saja, penambahan outlet menjadi salah satu pendorong kinerja perusahaan ARNA di semester I-2019. 

Di samping itu, penjualan semester I-2019 juga disokong oleh penjualan segmen keramik menengah-bawah. Segmen menengah-bawah banyak didorong dengan adanya program sejuta rumah, khususnya rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan program rusunawa untuk dampak positif dari program dana desa.

Kinerja ARNA di semester II ini tidak terlepas dari proyek infrastruktur pemerintah yang mulai bergulir. Pemilihan presiden dan legislatif dinilai berjalan dengan aman, lancar, dan sukses diharapkan bisa memicu gairah sektor properti.